Latar belakang: Remaja putri menghadapi peningkatan kerentanan terhadap anemia karena pertumbuhan fisik yang cepat dan permulaan menstruasi pada tahap ini. Akibatnya, remaja putri memerlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih tinggi, terutama zat besi, sehingga mereka sangat rentan terhadap anemia. Untuk mengatasi kekurangan zat besi ini, seseorang dapat melengkapi pola makannya dengan makanan kaya zat besi, seperti kacang hijau, yang mengandung 13,96 mg/L zat besi dalam setiap 100 gramnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pemberian jus kacang hijau terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri anemia yang berada di MAN 1 Kulonprogo. Metode :  Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan Pretest – Posttest Control Group Design. Penelitian difokuskan pada populasi remaja putri yang bersekolah di MAN 1 Kulon Progo. Sampel penelitian berjumlah 20 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dibagi menjadi dua kelompok. Intervensi diberikan selama 7 hari. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Kulon Progo. Data diperiksa dengan uji beda berpasangan (paired sample t-test). Hasil: Kadar hemoglobin pada kelompok intervensi mengalami peningkatan dari 11,05±0,79 menjadi 12,03±0,98 gr/dl setelah diberikan jus kacang hijau. Kelompok kontrol memiliki rata-rata konsentrasi hemoglobin 11,25±0,42 gr/dl sebelum pengujian dan sedikit menurun menjadi 11,20±0,62 gr/dl setelah pengujian. kelompok intervensi menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kadar hemoglobin sebelum dan sesudah menerima jus kacang hijau (p=0,025), yang mengindikasikan perubahan yang berarti pada tingkat hemoglobin setelah intervensi. Kesimpulan: pemberian jus kacang hijau memberikan dampak positif terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri anemia.