Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DENGAN PELATIHAN PIJAT OKSITOSIN DAN AKUPRESURE LAKTASI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI Fasiha, Fasiha; Markosia Wabula, Widy; Hattu, Susana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.36659

Abstract

Puskesmas Hitu merupakan salah satu puskesmas yang berada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah. Memiliki 19 Posyandu dengan jumlah kader 95 orang kader. Peran kader memegang peranan penting dalam menjembatani masyarakat khususnya kelompok sasaran posyandu. Berbagai informasi dari pemerintah lebih mudah disampaikan kepada masyarakat melalui kader karena lebih lebih tanggap dan memiliki pengetahuan kesehatan diatas rata-rata dari kelompok sasaran posyandu. Oleh karena itu Tim Pengabdi Dosen Prodi Kebidanan Ambon Poltekkes Maluku melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan keterampilan pada kader tentang pijat oksitosin dan akupresure laktasi pada ibu menyusui. Metode yang di gunakan yaitu pemberian materi di sertai modul, pemutaran dan pembagian video serta praktik pijat Oksitosin dan Akupresure Laktasi Titik ST15, ST16 dan ST18 yang diikuti sebanyak 27 orang peserta. Pelatihan ini mampu meningkatkan pengetahuan dengan rerata skornya 83,33. Kegiatan ini juga mampu memberikan ketrampilan bagi peserta tentang Pijat Oksitosin dan Akupresure Laktasi titik ST15, ST16 dan ST18, berdasarkan penilaian dengan menggunakan lembar checklist di peroleh rerata ketrampilan dengan skor 93,03. Hal ini menandakan pencapaian yang sangat baik. Diharapkan adanya evaluasi dan pendampingan berkelanjutan terhadap penerapan pijat Oksitosin dan Akupresure Laktasi bagi ibu menyusui untuk mengetahui evektifitas pijatan tersebut sehingga permasalahan dalam pemberian ASI dapat di atasi sehingga cakupan pemberian ASI Eksklusif mengalami peningkatan