Informasi geologi lokal yang terbatas menjadi tantangan dalam eksplorasi mineral, khususnya di area tambang emas rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi posisi, bentuk, dan estimasi lebar sumber anomali gravitasi di area Tambang Emas Rakyat Kuta Usang dengan menerapkan metode analytic signal (AS) dan total horizontal derivative (THD) terhadap data complete bouguer anomaly (CBA) Global Gravity Model Plus (GGMPlus). Data CBA diolah untuk menghasilkan peta anomali residual, yang kemudian dianalisis menggunakan AS dan THD. Hasil dari analisis tersebut diinterpretasi berdasarkan data geologi dan struktur regional yang sudah diketahui. Validasi lapangan dilakukan melalui pengamatan singkapan batuan dan karakteristik mineralisasi. Hasil penelitian menunjukkan pola anomali gravitasi yang diintepretasikan sebagai sumber berbentuk tegak dan terpotong, terlihat dari pola lonceng dan patahan pada kurva AS. Dua titik singkapan granit di area tambang memperlihatkan pola lonceng, mengindikasikan sumber anomali yang relatif homogen. Estimasi lebar anomali dari puncak kurva THD menunjukkan kesamaan dengan lebar intrusi granit yang teridentifikasi di lapangan. Pola patahan yang teridentifikasi terutama di lokasi tambang rakyat, mengindikasikan perkembangan patahan dan rekahan di seluruh area Kuta Usang. Struktur-struktur ini berperan sebagai jalur bagi fluida hidrotermal, menyebabkan mineralisasi pada batuan sekitarnya, yang dibuktikan dengan keberadaan mineral seperti serisit, karbonat, pirit, sfalerit, galena, dan kalkopirit pada singkapan granit dan sekis mika. Studi ini menunjukkan bahwa analisis anomali gravitasi menggunakan data GGMPlus, AS, dan THD efektif dalam mengidentifikasi potensi mineralisasi emas di area dengan informasi geologi terbatas, dan dapat menjadi panduan awal yang berharga untuk eksplorasi lebih lanjut.