Perkembangan zaman yang semakin maju membuat era perekonomian di Indonesia bertransformasi menjadi ekonomi kreatif. Peranan ekonomi kreatif memiliki urgensi yang sangat strategis terhadap pembangunan perkonomian di Indonesia. Namun fakta lapangan menunjukan bahwa ekonomi kreatif di sub-sektor kerajinan dan seni pertunjukan belum berjalan secara optimal seperti yang terjadi di Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Masyarakat yang ada di daerahnya belum menyadari pentingnya melestarikan budaya daerah sebagai upaya peningkatan ekonomi kreatif, hal ini ditunjukan oleh kurangnya minat masyarakat akan kesenian daerah, tidak ada organisasi yang menaungi kesenian daerah, dan belum tereksposnya aktivitas seni budaya oleh daerah luar. Oleh karena itu, tim akademisi membuat program pengabdian untuk menjawab tantangan dan permasalahan yang terjadi dengan tujuan program tersebut dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya daerah berupa batik dan seni karawitan serta masyarakat dapat menjual hasil seninya ke luar daerah. Metode yang diterapkan adalah sosialisasi dan pendampingan. Hasil pelaksanaan program menunjukan adanya peningkatan pemahaman mengenai pentingnya melestarikan budaya daerah, cara membatik dan memainkan alat musik gamelan, serta dapat memasarkan produk melalui media sosial. Masyarakat berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang terlihat dari antusiasme masyarakat dan keterlibatan yang kooperatif