Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ETIKA KECERDASAN BUATAN : TANTANGAN BARU DALAM FILSAFAT MORAL: bahasa indonesia Desisca, Anggela; Ramadhanti, Ella; Khan, Azman
Journal of Development Economics and Digitalization, Tourism Economics Vol. 2 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jdedte.v2i1.1746

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) untuk mengevaluasi dan mengkaji berbagai penelitian terkait topik "Etika Kecerdasan Buatan: Tantangan Baru dalam Filsafat Moral." SLR bertujuan mengidentifikasi strategi untuk mengatasi masalah, mengungkap perspektif yang berbeda, dan menemukan teori yang relevan dengan fenomena yang diteliti. Literatur diperoleh dari Connectedpapers dan Google Scholar selama periode 2021-2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan buatan (AI) menghadirkan perubahan signifikan dalam berbagai sektor kehidupan, khususnya pendidikan, dengan tantangan seperti bias algoritma, privasi data, dan dampak moral. Dalam konteks filsafat moral, AI memunculkan pertanyaan terkait penggunaan sistem secara etis, otonomi manusia, dan kompatibilitas nilai-nilai agama dengan teknologi. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pengintegrasian etika ke dalam pendidikan untuk memastikan penggunaan AI secara bijak. Simpulan, bahwa meskipun AI membawa banyak manfaat, seperti efisiensi dan personalisasi pembelajaran, penggunaan yang tidak etis dapat menyebabkan dampak negatif, termasuk pengangguran, ketidaksetaraan, bias, dan ancaman terhadap privasi. Kata Kunci: Etika Kecerdasan Buatan, Filsafat Moral, Systematic Literature Review, Pendidikan, Bias Algoritma
Determinan Earnings Response Coefficient (ERC) Ramadhanti, Ella; Mutiara, Intan; Syafadan, Ayu
Systematic Literature Review Journal Vol. 1 No. 1 (2025): Januari: Systematic Literature Review Journal
Publisher : International Forum of Researchers and Lecturers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70062/slrj.v1i1.202

Abstract

This study examines the Earnings Response Coefficient (ERC) as an indicator of market reaction to earnings announcements, focusing on several determining factors: Corporate Social Responsibility (CSR), financial distress, corporate growth, firm size, and earnings persistence. The primary issue addressed is the inconsistency of previous empirical findings regarding the influence of these factors on ERC, which motivates this study to reassess these relationships through a Systematic Literature Review (SLR) approach. The SLR method was employed to systematically collect, analyze, and synthesize evidence from prior studies to obtain a more comprehensive understanding. The findings reveal that CSR and earnings persistence produce mixed results—some studies show positive, negative, or insignificant effects on ERC—reflecting contextual differences and variations in investor perceptions. Meanwhile, financial distress and firm size generally have a significant positive impact on ERC, suggesting that larger firms and those perceived as financially stable are more likely to receive stronger market reactions. Corporate growth, on the other hand, mostly shows no significant effect. The synthesis highlights that the relationship between these factors and ERC is context-dependent, influenced by company characteristics and the level of information transparency provided to investors. This study concludes by emphasizing the need for a more integrative and contextual approach in analyzing the determinants of ERC and recommends further research to deepen understanding of how market responses to earnings information are shaped by these factors.
BUDAYA ETIS DAN KEBIJAKAN ANTI-KORUPSI DI PERBANKAN: STUDI KASUS ESG COMPLIANCE Ramadhanti, Ella; Syafadan, Ayu; Suwartini, Mareta
Journal of Development Economics and Digitalization, Tourism Economics Vol. 2 No. 4 (2025): Oktober
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jdedte.v2i4.2711

Abstract

Penerapan budaya etis dan kebijakan anti-korupsi menjadi sangat penting dalam sektor perbankan untuk menjaga kepercayaan dan integritas dalam hubungan antara bank dan nasabah. Penelitian menunjukkan bahwa prinsip-prinsip etika yang kuat, seperti komitmen kepada nasabah dan transparansi, dapat mengurangi tingkat kecurangan dan meningkatkan reputasi bank. Bank-bank besar di Indonesia, seperti BTN, BNI, dan Mandiri, telah mengintegrasikan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dalam operasional mereka, mencakup pengelolaan risiko, pelaporan, dan pengembangan kebijakan yang mendukung keberlanjutan. Pelatihan yang teratur dan penerapan sistem pengendalian internal yang ketat berupaya menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan akuntabel. Kesesuaian dengan ESG tidak hanya berfokus pada profitabilitas, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.