Elferdy, Elferdy
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN KAPASITAS RANTAI PASOK BATUBARA MELEWATI SUNGAI KELAY DENGAN LAND CRAFT TANK (LCT) DI BLOK PARAPATAN SITE BINUNGAN MINE OPERATION AREA 1 PT BERAU COAL Elferdy, Elferdy; Jati, Angkasa Wira; Agustinus, Tri Daryono; Febrianto, Ardyan
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2023: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Blok Parapatan Site Binungan Mine Operation Area 1 merupakan salah satu area operasi PT Berau Coal yang kembali beroperasi pada maret tahun 2020 dan memiliki produksi batubara tahun 2021 mencapai 0.73 juta metric ton. Rantai pasok dari blok parapatan memiliki keunikan tersendiri dimana untuk mencapai area Coal Processing Plant (CPP) sejauh 15 km dibatasi oleh Sungai Kelay dengan lebar mencapai 260 m yang belum memiliki jembatan penyebrangan. Saat ini 26 truk batubara diangkut menggunakan 2 unit Landing Craft Tank (LCT).Pada 2022, produksi Blok Parapatan direncanakan akan naik 136% mencapai 1.73 juta metric ton dengan menggunakan 75 truk batubara. Seiring dengan kenaikan tersebut, perlunya peningkatan kapasitas penyeberangan sungai. Peningkatan dilakukan dengan menambah jumlah unit LCT, peningkatan produktivitas serta mengoptimalkan utilisasi pada kendala alam seperti air surut yang panjang mencapai 8 jam per hari yang menyebabkan LCT kandas dan tidak bisa beroperasi maupun kendala operasional pada saat LCT dioperasikan sehingga produksi yang dihasilkan belum optimal. Selain itu perlu peningkatan kontrol keselamatan operasional karena peningkatan kepadatan penyebrangan.Penambahan 2 unit LCT dilakukan selama 7 bulan berkoordinasi dengan vendor serta otoritas pelabuhan untuk izin Terminal Khusus (Tersus) dengan penambahan dua beaching point baru, optimalisasi pada parameter produksi LCT, yaitu produktivitas dengan peningkatan jumlah muatan LCT dari 4 DT menjadi 5 DT sehingga terjadi peningkatan produktivitas dari 162 ton/jam menjadi 205 ton/jam dan utilisasi skema no waiting base untuk menjaga siklus LCT, Semi Hot Seat Change Shift (HSCS) untuk unit dump truck batubara sehingga terjadi penurunan loss time sebesar 150 menit/hari. Peningkatan kontrol operasi juga dilakukan dengan pengamatan langsung menggunakan CCTV, spotter, batas aman di LCT dan pemantauan level air sungai melalui Automatic Water Level Record (AWLR). Dengan penerapan improvement tersebut maka produksi batubara 2022 dapat mencapai 1.83 juta metric ton.
ANALISA GEOTEKNIK PENIMBUNAN PAD CONVEYOR DI BLOK PARAPATAN SITE BINUNGAN MINE OPERATION AREA 1 PT BERAU COAL Nugroho, Erlangga Adi; Elferdy, Elferdy; Hakim, Lukman
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2023: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Blok Parapatan merupakan salah satu area kerja PT. Berau Coal yang berada di site Binungan Mine Operation (BMO) Area 1 yang memiliki luas area 1.613 hektare. Secara kondisi geografis area blok Parapatan dipisahkan oleh Sungai Kelay yang memiliki lebar atas 260m dengan kedalaman 8m yaitu dari elevasi 1 mRL hingga ke -7mRL. Kondisi geografis ini membuat karakteristik penambangan area Blok Parapatan berbeda dengan site lain di area PT. Berau Coal. Perbedaanya berada pada metode pengangkutan batubara dari blok Parapatan menuju Coal Processing Plant (CPP) sejauh 15 km dibantu dengan Landing Craft Tank (LCT) untuk penyebrangan dump truck yang akan melintasi Sungai Kelay tersebut dan memiliki keterbatasan secara produktivitas secara longterm.PT. Berau Coal berencana untuk melakukan peningkatan produktivitas secara longterm dengan pembangunan conveyor yang akan melintasi Sungai Kelay. Area yang akan dijadikan pad conveyor berada di tepi Sungai Kelay. Untuk mendukung rencana tersebut agar dinyatakan stabil secara geoteknik, maka dilakukan investigasi geoteknik untuk mengetahui ketebalan rawa di area sekitar sungai tersebut.Investigasi geoteknik yang dilakukan adalah uji Soil Penetration Test (SPT). Dari 8 titik SPT yang dilakukan didapat range ketebalan rawa adalah 7-12m dan nilai N (blow) SPT pada range 5-12 yang termasuk dalam stiff strength. Desain pad conveyor yang diajukan memiliki tinggi 5m dari elevasi 3mRL hingga 8 mRL untuk dilakukan progress penimbunan. Lithologi pada area blok Parapatan (Pit K1) adalah material lempung pasiran dan metode pemberaiannya masih menggunakan ripping. Metode penimbunan yang digunakan untuk menambah daya dukung pad conveyor dilakukan proses kompaksi per 1meter dengan 7x phasing dan pembentukan retaining wall pada sisi terluar area pad conveyor yang berbatasan dengan Sungai Kelay. Pembentukan retaining wall dengan pemanfaatan material silicified sandstone dari area Pit K1 blok PMO dengan strength properties diatas 2MPa (hasil uji lab UCS konversi ke PLi). Dimensi retaining wall yang dibentuk adalah setinggi 3m dengan penyusunan boulder dari material silicified sandstone.
EVALUASI SISTEM PENYALIRAN TAMBANG BATUBARA DI BLOK PARAPATAN UTARA SITE BINUNGAN MINE OPERATION AREA 1 PT BERAU COAL Elferdy, Elferdy; Arief, Muhammad; Baiquni, Ahmad
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2023: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Berau Coal adalah perusahaan dengan izin Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang melakukan penambangan batubara dengan metode tambang terbuka di Kabupaten Berau. Aktivitas penambangan terbuka sangat dipengaruhi oleh air dan penyaliran tambang dilakukan untuk mengendalikan air yang berlebih yang masuk ke area penambangan untuk mencegah gangguan operasional.Analisis data curah hujan pada tahun 2005-2019 dengan menggunakan distribusi normal diperoleh curah hujan rencana 132 mm/hari dan intensitas curah hujan sebesar 22.03 mm dengan kala ulang 10 tahun dengan lama hujan selama 3 jam dan resiko hidrologi 69.88%.Blok Parapatan Utara memiliki catchment area dengan luas 289 Ha, total debit air yang masuk 57,343 m3/jam / 1,376,236 m3/hari, kapasitas tampungan existing maksimal sump, yaitu : Pit Q (95,838 m3), Pit O (129,333 m3) dan Pit P (14,298 m3). Air yang akan masuk ke Pit dialirkan melalui saluran terbuka menuju lowest point / sump. Kemudian dilakukan pemompaan untuk mengalirkan air dari sump ke Water Monitoring Point (WMP) menggunakan pompa di masing-masing sump, yaitu : Syskes HH160i (debit 500 m3/Jam), MF 420 (debit 720 m3/Jam) dan DND LSA6X-8 2501 (debit 650 m3/Jam) yang beroperasi selama 20 jam/hari.Setelah mengevaluasi sistem drainase tambang blok parapatan utara maka perlu dilakukan normalisasi saluran mengikuti hasil perhitungan dengan dimensi saluran 1 : La = 3.4 m, Lb = 2 m, h =1.2 m, saluran 2 : La = 2.7 m, Lb = 1.5 m, h = 1.1 m dan saluran 3 : La = 3.6 m, Lb = 2 m, h = 1.3 m. Untuk kebutuhan pompa di sump Q dan sump O perlu dilakukan penambahan unit 1 pompa sehingga di area tersebut menjadi menjadi 2 unit pompa. Serta di sump Q dilakukan peningkatan debit pompa dari 720 m3/detik menjadi 792 m3/detik dengan lama pemompaan dari 5.8 hari menjadi 2.6 hari dan Sump di O1 perlu ditingkatkan debit Pemompaan dari 650 m3/detik menjadi 792 m3/ sehingga bisa menghemat waktu pemompaan dari 3.8 hari menjadi 1.6 hari.