Pada industri pertambangan di Indonesia terdapat beberapa metode penambangan. Metode surface mining menjadi pilihan ketika lokasi batu bara dekat dengan permukaan tanah. Pada penelitian ini, studi kasus yang digunakan adalah lokasi dengan penambangan batu bara menggunakan metode open pit mining di PT Maruwai Coal. Permasalahan yang terjadi, metode rasional untuk menghitung debit air yang masuk ke area pit tidak sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya ketersediaan data di lapangan (infiltrasi, evaporasi, kelembapan tanah).Dalam kondisi ideal, permasalahan tersebut dapat diatasi jika terdapat evaluasi proses perhitungan debit air yang melimpas ke tambang mendapatkan hasil yang relatif mendekati kondisi aktual di lapangan. Sehingga penelitian terkait hal tersebut diperlukan, dalam penelitian ini, pendekatan pemodelan yang digunakan adalah dengan menggunakan metode FJ Mock. Pada prinsip metode Model FJ Mock, hujan yang jatuh pada daerah tangkapan air, sebagian akan hilang akibat evapotranspirasi, sebagian akan langsung menjadi direct runoff dan sebagian lagi akan masuk ke dalam tanah atau terjadi infiltrasi. Infiltrasi ini semula akan menjenuhkan permukaan tanah, kemudian terjadi perkolasi ke air tanah dan akan keluar sebagai base flow. Hal ini terdapat keseimbangan antara air hujan yang jatuh dengan evapotranspirasi, direct runoff dan infiltrasi, dimana infiltrasi ini kemudian berupa soil moisture dan ground water discharge.Dengan metode FJ Mock ini, perhitungan debit akan mendekati dengan kondisi aktual dilapangan sehingga perencanaan kebutuhan sump dapat menampung air yang akan masuk dan pompa dapat lebih akurat.