Latar belakang: Prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 107.673 jiwa (64,24%), yang terdiri dari 59.671 jiwa (54,89%) mengalami dismenore primer dan 9.496 jiwa (9,36%) mengalami dismenore sekunder. Dismenore merupakan suatu kondisi yang menyebabkan perut terasa kram dan nyeri pada saat menstruasi. Jika dismenore tidak segera ditangani maka akan menyebabkan retroagrad menstruasi, infertilitas, ektopik pecah, kista pecah, perforasi rahim dari IUD dan infeksi. Tujuan penelitian: Menganilis tingkat dismenore sebelum dan sesudah diberikan minuman “JARASELA” terhadap intensitas dismenore pada remaja putri di SMP N 1 Kabupaten Sorong. Metode : Desain penelitian ini adalah quasy experimental dengan rancangan two group Pretest and Posttest control Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas 9 A dan kelas 9 B berjumlah 34 orang di SMP N 1 Kabupaten Sorong, teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dan uji Mann-Whitney Test. Hasil: Hasil uji Wilcoxon sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok ”JARASELA” didapatkan nilai p-value = 0.001(α = 0.05) dan kelompok air hangat didapatkan nilai p-value = 0.003(α = 0.05), artinya pada kelompok “JARASELA” maupun air hangat terdapat perbedaan penurunan intensitas dismenore yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Hasil uji Man-Whitney Test didapatkan nilai p-value (0.035) (α = 0.05) artinya terdapat perbedaaan rata-rata yang signifikan antara pemberian minuman “JARASELA” dan air hangat dengan selisih (07.00) point terhadap penurunan intensitas dismenore. Simpulan: Terdapat pengaruh pemberian minuman “JARASELA” terhadap intensitas dismenore pada remaja putri di SMP N 1 Kabupaten Sorong.