Penelitian ini mempunyai tujuan ingin mendeskripsikan sejarah gending-gending Sekaten, Jinis gending Sekaten, dan nilai edukasi sejarah di Karaton Surakarta Hadiningrat. Landhasan teori yang digunakan yaitu: Kebudayaan, wujud kabudayan Jawa, Kesenian, gendhing Sekaten, sejarah, dan peneltian yang seseuai ditambah serat-serat yang berkaitan dengan sekaten. Jinis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, yang terdiri data, sumber data, Teknik mengumpulkan data, Teknik validitas data, dan Teknik analisis data. Hasil dan pembahasan penelitian menemukan 1) bahwa sekaten dan gendingnya berasal dari Demak, yang kemudian secara turun temurun dilanjutkan oleh kerajaan Pajang, Mataram, Kerta, Pleret, Kartasura dan Surakarta. Kemudian perjanjian Giyanti gamelan sekaten dibagi dua Surakarta dan Yoyakarta 2) gending Rambu dan Rangkung dari Bahasa Arab mempunyai arti tentang ke-esaan Tuhan dan pengakuan manusia terhadap Tuhan Allah SWT, berisi juga ajaran aturan beragama, bermasyarakat dan manusia hanya pasrah kepadaNya. Selanjutnya gending ini oleh Sultan Agung dijadikan pijakan didalam mengembangkan dakwah agama Islam sampai ke anak cucu. Gendhing ini berasal dari Kerajaan Demak, Pajang, Mataram, Kerta, Pleret, Kartasura sampai turun temurun ke Karaton Surakarta banyak mengalami perubahan dalam waktu pementasan, tambahan gending, dan juga sebagi dasar pengembangan dalam dakwah agama Islam khususnya di pulau Jawa. Ditambahnya gending sekaten yang lain atau gending srambahan pada hakekatnya supaya sajian gending sekaten tidak menjenuhkan.