Penelitian ini dilakukan karena masih banyak wanita karier yang menghabiskan banyak waktu di tempat kerja sehingga tidak dapat memenuhi tanggungjawabnya di rumah secara maksimal, kemudian masih ada wanita karier yang sulit bekerja dengan profesional karena masalah yang terjadi di keluarganya seperti bertengkar dengan suami atau anak. Terdapat juga wanita karier yang tidak bisa memanfaatkan jadwal kerjanya sehingga di luar jam kerjanya ia tidak dapat merencanakan kegiatan keluarga dengan teratur seperti berekreasi, makan bersama atau sekedar berkumpul bersama, sehingga kebersamaan dengan keluarganya kurang bisa terpenuhi. Perempuan yang menjadi istri dan ibu sekaligus pekerja, cenderung memiliki masalah dalam menjalankan setiap perannya dengan baik dan seimbang, dimana seharusnya mereka sebagai individu merasa terikat dan puas terhadap perannya di pekerjaan maupun di keluarga, itulah yang disebut work family balance. Maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi work family balance pada wanita karier yang sudah menikah di RSUD Mukomuko. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner/angket work family balance. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 279 orang wanita karier yang sudah menikah di RSUD Mukomuko dan dalam pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 165 orang wanita karier yang sudah menikah di RSUD Mukomuko. Data analisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kondisi work family balance pada wanita karier yang sudah menikah secara umum berada pada kategori “Sedang” dengan persentase 49%. Artinya mereka sudah cukup puas dan cukup mampu menjalankan peran-perannya dengan baik dalam kehidupan pribadi dan pekerjaannya. 2) Kondisi work family balance pada wanita karier yang sudah menikah dilihat dari aspek WIPL (Work Interference with Personal Life) berada pada kategori “Rendah” dengan persentase 31%. Artinya, pekerjaan tidak mengganggu kehidupan pribadinya dikarenakan mereka mampu mengelola stres terhadap pekerjaan dengan baik, meningkatkan kepuasan hidup dan menjaga kesehatannya. 3) Kondisi work family balance pada wanita karier yang sudah menikah pada aspek PLIW (Personal Life Interference with Work) berada pada kategori “Rendah” dengan persentase 30%. Artinya, kehidupan pribadi tidak mengganggu pekerjaannya dikarenakan mereka mampu fokus dalam bekerja sehingga mereka pun puas dengan pekerjaannya dan itu yang menciptakan tumbuhnya motivasi kerja. 4) Kondisi work family balance pada wanita karier yang sudah menikah pada aspek PLEW (Personal Life Enhancement of Work) berada pada kategori “Tinggi” dengan persentase 35%. Artinya, kehidupan pribadi meningkatkan kehidupan pekerjaannya dikarenakan adanya dukungan keluarga, dapat mengikuti berbagai kegiatan seperti hobi dan kegiatan masyarakat yang membawa pengaruh positif. 5) Kondisi work family balance pada wanita karier yang sudah menikah pada aspek WEPL (Work Enhancement of Personal Life) berada pada kategori “Sangat Tinggi” dengan persentase 48%. Artinya, pekerjaan meningkatkan kualitas kehidupan pribadinya dikarenakan kebersamaan dalam keluarga yang intens, pengelolaan emosi yang baik, dan pencapaian hidup yang telah terpenuhi.