Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kemandirian Ekonomi Komunitas Difabel Rungu Wicara Melalui Pelatihan Produksi Roti Menuju Desa Singaparna Ramah Disabilitas Rahmawati, Teti; Siti Nuke Nurfatimah; Hayinah Rahayu
Journal of Innovation and Sustainable Empowerment Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/jise.v4i1.98

Abstract

Akhir tahun 2023 Peringatan hari disabilitas yang jatuh setiap tanggal 3 Desember di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, ternodai oleh kasus tragis penganiayaan yang mengakibatkan kematian seorang disabilitas. Lebih menyedihkan lagi, pelaku penganiayaan tersebut adalah orang tua kandung dari korban. Kejadian ini menggambarkan betapa seriusnya masalah penyandang disabilitas. Untuk itu maka pemberdayaan komunitas difabel menjadi penting supaya mereka berdaya dan mandiri secara ekonomi. Pemilihan Roti dan kue kering sebagai strategi untuk meningkatkan kompetensi hidup bagi individu dengan disabilitas dipilih karena bahan-bahannya mudah diakses dan proses pembuatannya relatif sederhana. Tujuan dari pemberdayaan berbasis masyarakat difabel adalah meningkatkan akses dan partisipasi anggota komunitas difabel dalam pelatihan produksi roti dengan memperhatikan kebutuhan aksesibilitas dan penyediaan bahan pelatihan yang ramah disabilitas. Peserta pada kegiatan PKM ini adalah 20 orang Difabel rungu wicara yang tergabung dalam Komunitas Disabilitas Singaparna. Mitra yang terlibat adalah Komunitas Disabilitas Singaparna, Pemerintah Desa Singaparna, Tim Inklusi PD ‘Aisyiyah Kabupaten Tasikmalaya dan ABS Bakery Bandung. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah Pengembangan Masyarakat Partisipatif (Participatory Community Development) dengan prakteknya menggunakan metode pelatihan dan keterampilan (Training and Capacity Building). Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis dalam pembuatan roti dan kue kering, tetapi juga membuka peluang bagi peserta untuk meningkatkan kemandirian ekonomi melalui keterampilan baru yang dapat mereka aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.