Perkembangan industri asuransi dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan asuransi, perlu didukung oleh pengetahuan yang cukup tentang bagaimana aset investasi dan pendapatan premi yang sering dianggap sebagai faktor utama dalam menilai perusahaan asuransi, mempengaruhi profitabilitas perusahaan, dan bagaimana implikasinya terhadap Risk Based Capital atau RBC (metode pengukuran rasio solvabilitas). Penelitian terhadap 12 perusahaan asuransi dengan data laporan keuangan tahun 2019 sampai dengan 2024, menggunakan SPSS, hasil variabel aset investasi sebesar -0,02 menunjukkan bahwa aset investasi kurang berpengaruh terhadap profitabilitas, namun hasil variabel pendapatan premi sebesar 0,035 menunjukkan bahwa pendapatan premi berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Profitabilitas tercermin dalam laba ditahan sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham, selain modal. Besarnya ekuitas mencerminkan solvabilitas. Penelitian ini menjelaskan bagaimana tingkat solvabilitas masih harus dibandingkan dengan jumlah modal minimum berbasis risiko (MMBR) yaitu dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko yang mungkin timbul akibat penyimpangan pengelolaan aset dan liabilitas dalam perhitungan RBC. Terkait dengan peralihan PSAK 62 dan PSAK 117 dimana aset investasi dan pendapatan premi disajikan dalam akun yang berbeda, penelitian ini juga mengulas konsep laporan keuangan dengan PSAK 117 sebagai pengembangan kualitas pelaporan keuangan perusahaan asuransi dimana pada PSAK terbaru ini tingkat profitabilitas dapat dianalisis lebih tepat karena telah dilakukan pemisahan antara kontrak asuransi dan non asuransi, pemisahan sumber pendapatan dari underwriting dan investasi, perhitungan nilai waktu uang, pengakuan laba yang konsisten sepanjang masa pertanggungan, dan juga perhitungan penyajian kerugian usaha sejak awal.