Pelayanan publik yang efisien dan transparan menjadi kebutuhan esensial dalam sistem pemerintahan modern. Salah satu inovasi yang diadopsi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo adalah aplikasi SIPRAJA, sebuah platform digital yang bertujuan menyederhanakan proses administrasi masyarakat. Namun, di Desa Balonggabus, tingkat pemanfaatan aplikasi ini masih rendah, terutama di kalangan masyarakat lanjut usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala implementasi SIPRAJA serta merumuskan solusi strategis guna meningkatkan efektivitas penggunaannya. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, penelitian ini menggali data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari perangkat desa, petugas pelayanan, serta masyarakat sebagai pengguna layanan. Analisis dilakukan berdasarkan teori implementasi Edward III yang mencakup aspek komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antara pemerintah desa dan masyarakat masih perlu ditingkatkan, terutama dalam edukasi bagi warga lanjut usia. Dari aspek sumber daya, tenaga kerja dan fasilitas telah memadai, tetapi ketiadaan anggaran khusus menjadi kendala utama. Sementara itu, petugas pelayanan menunjukkan sikap responsif dan struktur birokrasi telah berjalan sesuai prosedur. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan sosialisasi berbasis pendekatan komunitas, optimalisasi pelatihan petugas, serta dukungan anggaran yang lebih konkret. Implementasi strategi ini diharapkan dapat meningkatkan adopsi SIPRAJA dan mendukung transformasi digital pelayanan publik di tingkat desa.