Kelompok Tani Kopi Republik Tani Mandiri merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di industri kopi yang menghadapi kendala dalam pencatatan keuangan. Meskipun telah beroperasi selama beberapa tahun, pencatatan yang akurat masih menjadi tantangan utama dalam transisi dari pra-koperasi ke koperasi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pencatatan keuangan, aset, dan persediaan mereka menggunakan metode kualitatif, termasuk Focus Group Discussion (FGD), wawancara, observasi, dokumentasi, serta pendampingan. Data yang dikumpulkan digunakan untuk merancang template pencatatan keuangan berbasis Microsoft Excel dengan formula otomatis. Output pengabdian ini adalah siklus akuntansi lengkap, termasuk laporan keuangan dan perhitungan harga pokok penjualan (HPP) untuk membantu pemantauan kinerja keuangan tahun 2023 serta penentuan harga jual tahun 2024. Proses ini mencakup inventarisasi aset, penyusutan, penyusunan jurnal, buku besar, daftar saldo, serta pembuatan laporan keuangan berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM). Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun UMKM ini memiliki likuiditas baik dan aset tetap yang signifikan, mereka mengalami kerugian bersih pada tahun 2023. Beban penyusutan, khususnya pada mesin dan bangunan, menjadi salah satu faktor utama kerugian tersebut. Implementasi pencatatan keuangan yang lebih sistematis diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan profitabilitas usaha ke depan.