Lumpuh layu atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) adalah kondisi kelumpuhan yang terjadi secara mendadak dan sifatnya lemas. Penyakit lumpuh layu merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kecacatan permanen dan memengaruhi kualitas hidup individu yang terdampak. Lumpuh layu dapat menyerang otot pernapasan atau anggota gerak, seperti tangan atau kaki. Lumpuh layu dapat ditularkan melalui feses penderita yang mengkontaminasi makanan dan minuman. Pencegahan penyakit ini memerlukan peran aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor kesehatan, lembaga swasta, dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran masing-masing pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan penyakit lumpuh layu di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode penelitian yang dipakai yakni Literature Review dengan mencari literatur dari basis data penelitian Google scholar, ProQuest, Semantic Scholar, EBSCO, dan Pubmed. Dari peninjauan Tujuan penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan program pencegahan sangat bergantung pada koordinasi multisektoral yang melibatkan Pemerintah memiliki peran sentral dalam merancang kebijakan dan menyediakan sumber daya, sementara lembaga swasta dan masyarakat berperan dalam mendukung implementasi di tingkat lokal. Kesimpulannya, sinergi yang kuat antar-pemangku kepentingan diperlukan untuk menciptakan sistem pencegahan yang berkelanjutan. Rekomendasi yang dihasilkan mencakup peningkatan koordinasi antar-lembaga, penguatan program imunisasi, dan strategi komunikasi kesehatan yang efektif. ntuk mencegah penyakit lumpuh layu di Indonesia.