Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENYULUHAN TENTANG PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN DAN PHBS DI SEKOLAH SDN 100206 DESA PINTU PADANG TAHUN 2024 Saragih, Sarli; Pebrianthy, Lola
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 6 No. 3 (2024): Vol. 6 No. 3 Desember 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v6i3.1619

Abstract

Kesehatan dan kebersihan merupakan aspek yang penting dalam menjaga kualitas hidup Masyarakat. Pada era sekarang penting bagi kita untuk memiliki pemahaman yang kuat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Gaya hidup yang menjunjung tinggi perilaku hidup bersih dan sehat memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap kualitas hidup individu, keluarga dan Masyarakat. Tujuan dari PHBS merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, mapun kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, kemudian untuk meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk dunia usaha dalam upaya mewujudkan derajatkesehatan yang optimal. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa/siswi di SDN 100206 Desa Pintu Padang guna meningkatkan kesehatan anak-anak melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Berdasarkan paparan kegiatan penyuluhan kepada siswa kelas 5 di SDN 100206 Desa Pintu Padang, dapat disimpulkan bahwa yang didapat dari kegiatan ini ada peningkatan angka pemahaman dan pengetahuan responden setelah diberikan penyuluhan tentang peningkatan kualitas kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
HUBUNGAN PEMENUHAN GIZI DAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI PMB NELLY MARLINA HARAHAP KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2025 Pebrianthy, Lola; Saragih, Sarli; Sri Sartika Sari Dewi Siregar; Murni ariani harefa
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 10 No 1 (2025): Vol. 10 No. 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v10i1.2086

Abstract

Ibu menyusui memerlukan gizi yang cukup untuk kesehatan tubuh dan bayinya. Gangguan psikologi pada ibu menyebabkan berkurangnya pengeluaran ASI. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan pemenuhan gizi dan tingkat kecemasan dengan pengeluaran ASI pada ibu post partum di PMB Nelly Marlina Harahap Kota Padangsidimpuan Tahun 2025. Jenis penelitian ini menggunakan desain Crossecsional study. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum yang memberikan ASI kepada bayinya yaitu sebanyak 30 orang di PMB Nelly Marlina Harahap dengan jumlah sampel adalah 30 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara pemenuhan gizi (p value = 0,025) dan tingkat kecemasan (p value = 0,001) dengan pengeluaran ASI pada ibu post partum di PMB Nelly Kota Padangsidimpuan Tahun 2025. Kesimpulan diperoleh bahwa ada hubungan pemenuhan gizi dan tingkat kecemasan dengan pengeluaran ASI pada ibu post partum. Diharapkan kepada ibu agar menambah pengetahuan mengenai pemenuhan gizi pada ibu post partum agar ibu dapat menghasilkan ASI yang banyak serta menjaga kondisi psikolgi yang baik agar tidak terjadi stres yang berlebihan.
Pendidikan Kesehatan Tentang Pola Menyusui Yang Benar di Puskesmas Sadabuan Tahun 2025 Pebrianthy, Lola; Saragih, Sarli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 7 No. 1 (2025): Vol. 7 No 1 April 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v7i1.1961

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi (Depkes RI, 2008). ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai usia 6 bulan. Selama itu bayi tidak mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, air putih dan tidak diberikan makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi tim, dan sebagainya. Selain itu ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, berisi semua nutrien dalam perbandingan ideal yang dibutuhkan oleh bayi (Suradi, 2007)Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI secara alami. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi sampai enam bulan yang bisa disebut dengan ASI eksklusif, tetapi masih banyak ibu yang belum memahami tentang pola pemberian ASI yang benar sehingga banyak bayi yang masih rewel padahal sudah menyusu atau bayi tidak mengalami kenaikan berat badan yang signifikan padahal sudah mendapatkan ASI Eksklusif (Siregar, 2005).Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang bagaimana pola menyusui yang benar dengan jumlah peserta sebanyak 14 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu bagaimana pola menyusui yang benar. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan para ibu mampu meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif terutama pola pemberian ASI yang benar sehingga target capaian ASI Eksklusif dapat tercapai
Pendidikan Kesehatan Tentang Laktasi dan ASI Eksklusif di Desa Simatorkis Pebrianthy, Lola; Nasution, Zubaidah; Saragih, Sarli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 5 No. 2 (2023): Vol. 5 No. 2 Agustus 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i2.1063

Abstract

Keunggulan ASI tidak bisa ditandingi oleh apapun, baik ditijau dari segi zat gizi yang dikandungnya maupun aspek menyusui atau pemberian ASI itu sendiri (Agustina, 2016). ASI merupakan makanan yang memiliki gizi sempurna sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. ASI juga mengandung zat zat berkualitas tinggi yang berguna untuk perkembangan kecerdasan dan kekebalan tubuh, sehingga bayi tidak mudah sakit dan mengalami kekurangan asupan gizi. Manfaat memberikan ASI tidak hanya menjalin kasih sayang, tetapi juga dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kehamilan, dan mengurangi resiko terkena kanker payudara (Roesli, 2008). Laktasi merupakan teknik menyusui mulai dari ASI dibuat sampai pada keadaan bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian kelengkapan dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa laktasi berguna untuk menambah pemberian ASI dan meneruskan pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun dengan baik dan benar serta anak memperoleh kekebalan tubuh secara alami (Wiji & Mulyani, 2013). Proses laktasi menurut (Wiji & Mulyani, 2013) mempengaruhi hormonal, adapun hormon-hormon yang berperan dalam proses laktasi adalah : Progesteron, Estrogen, Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), Prolaktin, Oksitosin dan Human Placental Lactogen (HPL). Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang apa itu Laktasi dan ASI Eksklusif dengan jumlah peserta sebanyak 12 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu apa itu Laktasi dan ASI Eksklusif. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu tentang Laktasi dan ASI Eksklusif sehingga target capaian ASI Eksklusif dapat meningkat.
PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN KATUK (SAUROPUS ANDROGYNUS) TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM Pebrianthy, Lola; Nasution, Zubaidah; Saragih, Sarli
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 8 No 1 (2023): Vol.8 No. 1 Juni 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v8i1.1038

Abstract

Pemberian ASI perlu mendapat perhatian para ibu dan tenaga kesehatan agar proses menyusui dapat terlaksana dengan benar . Pemberian ASI akan menumbuhkan jalinan kasih dan sayang antara ibu dan bayi baru lahir. Produksi ASI dapat meningkat dengan mengkonsumsi daun katuk berupa rebusan daun katuk karena mengandung alkoloid dan sterol yang dapat meningkatkan kelancaran ASI. Daun katuk juga mengandung vitamin A, B1, C, tanin, saponin alkaloid papaverin (Rahmanisyah, 2015) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun katuk terhadap produksi ASI pada ibu post partum di Kota Padangsidimpuan Tahun 2022. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain pre-experiment yang rancangannya menggunakan the one group pretest-posttest desaign. Populasi penelitian ini seluruh ibu post partum di Desa Purbatua Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan sebanyak 24 orang. Sampel dalam penelitian ini 21 responden dengan menggunakan rumus Slovin. Hasil uji paired sampel t-test menunjukkan nilai p = 0,000 < α = 0,05, dimana Ha diterima artinya ada pengaruh pemberian rebusan daun katuk terhadap produksi ASI pada ibu post partum di Kota Padangsidimpuan Tahun 2022.
HUBUNGAN PEMENUHAN GIZI DAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2023 Pebrianthy, Lola; Saragih, Sarli
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 8 No 2 (2023): Vol. 8 No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v8i2.1187

Abstract

Ibu menyusui memerlukan gizi yang cukup untuk kesehatan tubuh dan bayinya. Gangguan psikologi pada ibu menyebabkan berkurangnya pengeluaran ASI. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan pemenuhan gizi dan tingkat kecemasan dengan pengeluaran ASI pada ibu post partum di Kota Padangsidimpuan Tahun 2023. Jenis penelitian ini menggunakan desain Crossecsional study. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum yang memberikan ASI kepada bayinya yaitu sebanyak 30 orang di Kota Padangsidimpuan dengan jumlah sampel adalah 30 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara pemenuhan gizi (p value = 0,025) dan tingkat kecemasan (p value = 0,001) dengan pengeluaran ASI pada ibu post partum di Kota Padangsidimpuan tahun 2023. Kesimpulan diperoleh bahwa ada hubungan pemenuhan gizi dan tingkat kecemasan dengan pengeluaran ASI pada ibu post partum. Diharapkan kepada ibu agar menambah pengetahuan mengenai pemenuhan gizi pada ibu post partum agar ibu dapat menghasilkan ASI yang banyak serta menjaga kondisi psikolgi yang baik agar tidak terjadi stres yang berlebihan.
HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI PUSKESMAS SADABUAN TAHUN 2024 Pebrianthy, Lola; Saragih, Sarli; Ariani Harefa, Murni
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 9 No 2 (2024): Vol. 9 No. 2 Desember 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v9i2.1839

Abstract

Pemenuhan kebutuhan gizi bayi 0-6 bulan mutlak diperoleh melalui Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi dengan ASI eksklusif. Pemberian ASI salah satu upaya untuk meningkatkan status gizi anak dalam 1000 Hari Pertama Kelahiran. World Health Organization (WHO) lebih dari 3.000 peneliti menunjukkan pemberian ASI selama 6 bulan paling optimal untuk pemberian ASI eksklusif dan pemberian ASI di dunia berkisar 50%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sosial budaya dan dukungan suami dengan pemberian ASI Ekslusif pada bayi di Puskesmas Sadabuan Tahun 2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi 6-12 bulan yang ada di Puskesmas Sadabuan Tahun 2024 sebanyak 51 orang, dengan sampel semua ibu yang mempunyai bayi 6-12 bulan yang ada di Puskesmas Sadabuan, menggunakan metode total sampling. Analisa yang digunakan adalah uji Chi-square. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa sosial budaya (p=0,001),dukungan suami (p=0,000), artinya ada hubungan sosial budaya dan dukungan suami dengan pemberian ASI Ekslusif pada bayi. Saran bagi ibu agar dapat memberikan ASI ekslusif kepada bayinya selama enam bulan penuh.