Dewi Nawang Sari, Suryani , Nani Aisyiyah , Santi Agustina, Fitria Wahyuni
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT UMUM “A” Dewi Nawang Sari, Suryani , Nani Aisyiyah , Santi Agustina, Fitria Wahyuni
Jurnal Ilmiah Penelitian Kebidanan Dan Kesehatan Reproduksi Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Penelitian Kebidanan Dan Kesehatan Reproduksi Vol 8 Jilid 1 Febru
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN AL - IKHLAS CISARUA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya persalinan. Ketuban pecah dini dapat terjadi pada atau setelah usia gestasi 37 minggu dan disebut KPD aterm atau premature rupture of membranes (PROM) dan sebelum usia gestasi 37 minggu atau KPD preterm atau preterm premature rupture of membranes (PPROM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum “A” Pada Tahun 2023. Rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu berjumlah 271 orang dan jumlah sampel sebanyak 115 responden. Hasil analisis univariat, diperoleh sebagian besar yang menjadi responden kategori tidak beresiko (20-35 tahun), paritas multipara, pada umumnya responden bekerja, dan tidak ada riwayat anemia pada kehamilannya. Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia (p=0,000), paritas (p=0,001), pekerjaan (0,005), serta riwayat anemia (p=0,011) pada ibu bersalin dengan kejadian ketuban pecah dini di RSU “A”. Dari hasil tersebut kejadian KPD pada ibu bersalin menyebabkan banyak risiko yang terjadi pada ibu maupun janin, maka dari itu diharapkan kepada RSU “A” untuk melakukan tata laksana yang tepat dan cepat guna memperkecil risiko yang ditimbulkan dari KPD dengan cara meningkatkan SDM kesehatan dan juga memberikan penyuluhan kesehatan mengenai dampak dan bahaya dari KPD agar dapat menghindari KPD berulang pada kehamilan berikutnya.