Dismenore, yang dikenal juga sebagai kram menstruasi yang menyakitkan, merupakan isu yang sering dihadapi oleh wanita dalam masa reproduksi. Dengan prevalensi yang tinggi dan pengaruh signifikan terhadap kualitas hidup, dismenore telah menjadi fokus utama dalam bidang kesehatan reproduksi. Terapi komplementer, seperti bekam kering, semakin populer sebagai metode alternatif dalam penanganan dismenore. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini agar dapat mengimplementasikan hasil penelitian terapi bekam kering yang dapat menurunkan skala nyeri disminore pada remaja putri. Metode pengabdian ini menerapkan terapi bekam kering untuk meredakan nyeri dismenore pada 15 peserta di Kelurahan Pringsewu Barat, Lampung, pada Oktober 2023. Metode pelaksanaannya melibatkan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Peserta mengisi data diri dan menjalani pre-test menggunakan skala NRS untuk mengukur tingkat nyeri sebelum intervensi. Terapi bekam kering dilakukan dengan penempatan cangkir pada titik-titik tertentu selama 10-15 menit. Evaluasi dilakukan melalui penilaian post-test terhadap intensitas nyeri setelah intervensi. Hasil intervensi terapi bekam kering menunjukkan perubahan signifikan, dengan 86,66% peserta tidak lagi merasakan nyeri dismenore. Bekam kering, tanpa tindakan skarifikasi, efektif mengurangi produksi prostaglandin, serta merangsang pelepasan hormon endorfin dan enkephalin, menghambat transmisi sinyal nyeri ke otak. Dengan dasar ilmiah dan anjuran dalam Sunnah Nabi, bekam menjadi solusi efektif dan diminati oleh banyak dokter sebagai metode terapi yang berharga dalam pengobatan berbagai penyakit.