Aplikasi Layanan Konsultasi Padi (LKP) yang dikembangkan oleh International Rice Research Institute (IRRI) yang diadaptasi dari prinsip dan algoritma pendekatan Site-Specific Nutrient Management (SSNM) dengan perhitungan takaran pemupukan berdasarkan target hasil yang disesuaikan dengan hasil historis yang dilaporkan oleh petani dan pengelolaan budidaya saat ini. Walaupun LKP telah dirilis oleh IRRI pada tahun 2015, aplikasi LKP dianggap sebagai materi baru oleh penyuluh pertanian dalam budidaya padi spesifik lokasi. Oleh karena itu, dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi dengan prinsip pemupukan spesifik lokasi, tahun 2024, Jawa Tengah menjadi salah satu lokasi terpilih kegiatan aplikasi LKP yang berada di Indonesia dengan lokasi sawah tadah hujan. Supaya aplikasi LKP ini dapat terdiseminasi ke tingkat petani, perlu dilaksanakannya bimbingan teknis kepada penyuluh pertanian dalam penerapan aplikasi LKP. Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui respon penyuluh pertanian dalam penerapan aplikasi LKP dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode pengambilan sampling secara sengaja (purposive sampling) yaitu pada 35 penyuluh pertanian peserta bimbingan teknis. Beberapa analisis data dalam penelitian ini meliputi: uji proporsi untuk hipotesis 1 dan analitik regresi linear ganda untuk hipotesis 2. Berdasarkan hasil analisis proporsional terbukti banyak penyuluh pertanian (> 50%) peserta bimbingan teknis memiliki respon yang baik tentang materi bimbingan teknis penerapan aplikasi LKP. Analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa lama bekerja di bidang pertanian berpengaruh secara signifikan terhadap respon penyuluh pertanian tentang penerapan aplikasi LKP, sedangkan tingkat pendidikan dan umur secara signifikan tidak berpengaruh nyata (α = 0,05).