p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Lombok Medical Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Neutrophil Lympocite Ratio (NLR) pada Wanita Hamil dan Tidak Hamil dengan Diagnosis Covid-19 di RS Universitas Mataram Dwi Puji Lestari
Lombok Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Lombok Medical Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v1i1.467

Abstract

Covid-19 yakni sebua penyakit yang menyerang pada saluran pernafasan manusia. Salah satu pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) dalam rangka identifikasi awal prognosis keadaan klinis pasien. Wanita hamil dapat dikelompokkan pada manusia yang mudah terjangkit covid-19 hal ini sebabkan oleh adanya perubahan fiisologis pada wanita hamil sehingga lebih rentan pada terjangkitnya komplikasi. Saat ini, belum ada penelitian terkait hal ini di NTB. Hal ini dikarenakan untuk melihat perbedaan Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) pada wanita hamil dan tidak hamil dengan diagnosis COVID 19 di RS Universitas Mataram. Digunakan desain penelitian deskriptif crosssectional dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien wanita COVID 19 yang melakukan pemeriksaan NLR di RS Universitas Mataram yaitu sebanyak 83 wanita hamil dan 59 wanita tidak hamil. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan NLR pada wanita hamil dan tidak hamil. Sesuai dengan penelitian lain hasil NLR wanita hamil lebih tinggi dibandingan dengan wanita yang tidak hamil.
Gangguan Kognitif Terkait SLE: Sebuah Tinjauan Pustaka Irfani Halimah Bharata; Luh Gde Sri Adyani Suari; Dwi Puji Lestari
Lombok Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Lombok Medical Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v1i1.515

Abstract

Neuropsychiatric Systemic Lupus Erythemathosus (NPSLE) merupakan sekelompok gangguan neurologis, psikiatri dan kognitif yang dapat dialami hingga 40% pasien SLE. Disfungsi kognitif merupakan bentuk paling umum dari Neuropsychiatric Systemic Lupus Erythemathosus (NPSLE) yang ditemukan pada 20-60% pasien SLE. Antibodi anti-NMDAR subunit NR2A/B, matrix metalloproteinase-9 (MMP-9), neutrophil extracellular traps (NET), dan mediator pro-inflamasi, seperti TNFα, IL-1, IL-6, IL-10, IFN-γ, dan TGF-β turut berkontribusi dalam patogenesis disfungsi kognitif pada pasien SLE. Beberapa karakteristik demografik dan klinik pasien SLE, seperti usia, tingkat pendidikan, pemilihan terapi, derajat beratnya penyakit, faktor risiko vaskuler, depresi, anemia, faktor psikososial, dan riwayat penyakit NPSLE sebelumnya, turut memodulasi tingkat kerentanan untuk terjadinya gangguan kognitif terkait SLE dan sekaligus prognosisnya. Disfungsi kognitif pada dapat berdampak besar pada kualitas hidup pasien SLE. Dengan manajemen yang baik, disfungsi kognitif pada pasien SLE tersebut dapat dihambat progresivitasnya menuju pada kondisi yang lebih berat. Terapi diberikan secara umum bersifat individual, diantaranya meliputi imunosupresan seperti glukokortikoid, siklofosfamid, mikofenolat mofetil (MMF), rituximab, dan azatioprin. Hidroklorokuin, antiplatelet, dan antikoagulan juga dapat digunakan pada kondisi medis tertentu. Rehabilitasi kognitif, psikoedukasional, dan psikoterapi merupakan komponen utama dalam manajemen non-farmakologis untuk disfungsi kognitif pada pasien SLE. Pemahaman yang baik dalam aspek epidemiologi, patofisiologi, faktor risiko, prognosis, serta peran terapi SLE dalam mencegah progresivitas gangguan kognitif diperlukan sebagai dasar penyusunan strategi penatalaksanaan disfungsi kognitif pada pasien SLE. Kata kunci : disfungsi kognitif, SLE, inflamasi, rehabilitasi kognitif