Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelatihan Kewirausahaan Sosial Usaha Kuliner Keluarga Prasejahtera di Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang Dias Satria; Al Muizzuddin Fazaalloh; Ningrum Nurissalsabila; Reyhan Sigit Sutirta; Navala Aurel Ananda Ismail; Abim Nafi’ Muzaki; Haliza Vita Humahira
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1.1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) SPECIAL ISSUE
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.1.4728

Abstract

Desa Tegalsari termasuk dalam salah satu desa yang kehidupan penduduknya masih dibawah garis kemiskinan di Kabupaten Malang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan dan keterampilan yang memadai, serta minimnya diversifikasi pekerjaan. Sebagian besar penduduk hanya mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber penghasilan utama. Untuk itu, pelatihan kewirausahaan diadakan guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam bidang usaha kuliner. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu masyarakat khususnya keluarga prasejahtera Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang dalam mengembangkan usaha kuliner. Fasilitas berupa bantuan dan penyampaian materi (ceramah) dan Forum Group Discussion (FGD) akan diberikan kepada keluarga prasejahtera yang hadir sebagai peserta pelatihan. Hasil dari pengabdian masyarakat ini menemukan bahwa saat ini pelaku usaha kuliner Desa Tegalsari memiliki pemahaman yang kurang mengenai manajemen usaha, inovasi produk, hingga strategi pemasaran yang efektif. Akibatnya, usaha kuliner yang masyarakat jalankan menghadapi beberapa tantangan seperti sulit untuk menjangkau pasar yang lebih besar. Rekomendasi dan beberapa saran yang tepat untuk pengembangan usaha kuliner di Desa Tegalsari. Pertama, masyarakat harus meningkatkan pengembangan program kerja yang berfokus pada pengenalan dan pemanfaatan potensi kuliner lokal untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan. Kedua, masyarakat perlu melibatkan tenaga ahli dalam bidang kuliner dan pemasaran untuk membantu mereka menemukan potensi kuliner desa yang dapat dimanfaatkan, serta memberikan bimbingan dalam hal inovasi produk, branding, dan strategi pemasaran.