Transisi epidemiologi di era modernisasi membawa perubahan signifikandalam pola penyakit yang dialami masyarakat Indonesia, dari dominasi penyakitmenular ke tidak menular. Salah satu faktor utama yang memengaruhi transisi iniadalah status gizi individu dan masyarakat. Penelitian kualitatif ini bertujuan untukmenggali secara mendalam peran literasi gizi dalam menghadapi tantangan transisiepidemiologi di tengah perkembangan teknologi dan informasi yang pesat. Metodepenelitian dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap 15 responden yangterdiri dari tenaga kesehatan, pelaku pendidikan, dan kelompok masyarakat dariberbagai latar belakang sosial-ekonomi di wilayah perkotaan dan pedesaan. Datadianalisis menggunakan pendekatan tematik untuk mengidentifikasi pola danhubungan antara tingkat literasi gizi dengan perilaku hidup sehat serta pencegahanpenyakit tidak menular (PTM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnyaliterasi gizi menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya prevalensi obesitas,diabetes, dan hipertensi di kalangan masyarakat urban. Selain itu, akses terhadapinformasi gizi yang tidak merata dan adanya mitos-mitos tentang makanan jugamemperburuk kondisi. Temuan ini menekankan pentingnya pengembangan programedukasi gizi yang inklusif dan berbasis teknologi sebagai upaya strategis untukmeningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan gizi seimbang.Penelitian ini merekomendasikan kolaborasi lintas sektor dalam menyediakansumber daya edukasi gizi yang relevan dan dapat dijangkau oleh semua lapisanmasyarakat guna mendukung tercapainya derajat kesehatan yang lebih baik diIndonesia.