Ririn Elfia Yusmi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AKSIOLOGI PSIKOLOGI SOSIAL : PERILAKU KONFORMITAS JUDI ONLINE BERDAMPAK PADA KESEHATAN MENTAL KELUARGA ELFIA DESI; Ririn Elfia Yusmi; Ahmaddin Ahmad Tohar; Khairil Anwar
AN-NAFS Vol. 19 No. 1 (2025): AN-NAFS: Jurnal Fakultas Psikologi
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/annafs.2025.vol19(1).19770

Abstract

Fenomena sosial yang berkembang pesat di era digital saat ini adalah judi online. Perilaku konformitas dalam judi online tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak perilaku konformitas judi online terhadap kesehatan mental anggota keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan studi literatur dengan perspektif aksiologi psikologi sosial dalam menganalisis berbagai sumber yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku konformitas dalam judi online dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan masalah hubungan dalam keluarga. Oleh karena itu, penting untuk memahami dinamika ini agar dapat mengembangkan strategi pencegahan yang efektif.
Psiko Edukasi Parenting Menumbuhkan Mental Sehat Seni Berkomunikasi Pada Anak, Panduan Mendidik Anak Tanpa “Ngegas” Ririn Elfia Yusmi; Sri Wahyuni
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 1 (2025): Vol. 5 No. 1 Januari - Juni 2025
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi antara orang tua dan anak memainkan peran penting dalam pembentukan karakter dan kesehatan emosional anak. Namun, banyak orang tua tanpa sadar menggunakan pola komunikasi yang keras, seperti membentak atau "ngegas", yang justru berdampak negatif pada perkembangan psikologis anak. Pentingnya membentuk komunikasi yang empatik dan bebas amarah dalam mendidik anak terletak pada peran sentral komunikasi sebagai jembatan emosional antara orang tua dan anak. Komunikasi yang empatik yang melibatkan kemampuan untuk memahami perasaan, kebutuhan, dan perspektif anak, membantu anak merasa dihargai, aman, dan didengar. Sementara itu, komunikasi yang bebas amarah mencegah terbentuknya trauma, rasa takut, atau jarak emosional yang dapat mengganggu perkembangan psikologis anak. Jurnal ini membahas seni berbicara yang empatik dan konstruktif sebagai pendekatan alternatif dalam pola asuh. Melalui studi literatur dan analisis teori psikologi perkembangan, komunikasi interpersonal, serta konsep positive parenting dan non-violent communication (NVC), artikel ini menyoroti pentingnya penggunaan bahasa yang positif, nada yang tenang, dan teknik mendengarkan aktif. Ditekankan bahwa mendidik anak tanpa emosi meledak bukan berarti permisif, tetapi justru lebih efektif dalam menanamkan nilai dan kedisiplinan. Kesimpulannya, seni berbicara yang tepat tidak hanya memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak, tetapi juga membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan sehat secara emosional.