Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Lesi Litik Punched-Out pada Tengkorak: Laporan Kasus Granuloma Eosinofilik dengan Temuan Radiologi dan Histopatologi Musyarifah , Zulda; Oktora, Meta Zulyati; Ramadhani, Rahmi; Febrina, Tiara
Scientific Journal Vol. 4 No. 2 (2025): SCIENA Volume IV No 2, March 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i2.199

Abstract

Latar Belakang: Granuloma eosinofilik (EG) adalah bentuk terlokalisasi dari Langerhans Cell Histiocytosis (LCH), suatu kelainan langka yang ditandai oleh proliferasi klonal sel Langerhans. Tengkorak merupakan salah satu tulang yang paling sering terkena, di mana EG muncul sebagai lesi litik berbatas jelas ("punched-out") yang dapat menyerupai kondisi patologis lainnya. Diagnosis yang akurat memerlukan korelasi antara temuan klinis, radiologis, dan histopatologis. Laporan Kasus : seorang anak perempuan berusia 8 tahun yang datang dengan massa tidak nyeri di tengkorak. Pasien menjalani pemeriksaan radiologi, termasuk CT-scan dengan kontras, yang dilanjutkan dengan biopsi bedah dan pemeriksaan histopatologi. Pemeriksaan imunohistokimia (IHC) dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis, dengan penekanan pada ekspresi Cyclin D1 sebagai penanda alternatif dalam kondisi dengan keterbatasan sumber daya. Pemeriksaan CT-scan dengan kontras menunjukkan lesi litik punched-out dengan komponen jaringan lunak di tulang frontal kiri, yang meluas hingga ke atap orbita. Pemeriksaan histopatologi menunjukkan infiltrasi padat sel Langerhans, dengan ukuran 12–15 mikron, sitoplasma eosinofilik pucat yang melimpah, inti tidak teratur dan memanjang dengan lekukan dan lipatan nukleus yang menonjol, kromatin halus, serta nukleolus yang tidak mencolok. Latar belakang inflamasi mengandung banyak eosinofil, sel raksasa multinukleasi, dan pembentukan tulang reaktif. Pemeriksaan IHC menunjukkan ekspresi positif Cyclin D1, yang mendukung diagnosis granuloma eosinofilik. Kesimpulan : Kasus ini menyoroti pentingnya integrasi antara temuan radiologis dan histopatologi untuk memastikan diagnosis yang akurat pada lesi tengkorak pediatrik akibat granuloma eosinofilik. Korelasi antara gejala klinis, pemeriksaan radiologi, dan histopatologi sangat diperlukan. Mengenali morfologi sel Langerhans merupakan aspek krusial dalam diagnosis histopatologi. Pemeriksaan IHC diperlukan untuk mengonfirmasi asal sel tumor, dan Cyclin D1 dapat digunakan sebagai penanda alternatif yang berguna. Penilaian terpadu ini memungkinkan klasifikasi yang lebih akurat, sehingga dapat membimbing penatalaksanaan klinis yang tepat.
Evaluating the Diagnostic Accuracy of Fine Needle Aspiration Cytology in Anaplastic Thyroid Carcinoma: A Case Report and Literature Review Oktavia, Ria; Musyarifah , Zulda
Frontiers on Healthcare Research Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63918/fhr.v2.n1.p1-8.2025

Abstract

Background: Anaplastic thyroid carcinoma (ATC) is a rare and the most aggressive malignancies originating from the thyroid gland, characterized by rapid progression, local invasion, and a poor prognosis. Timely and accurate diagnosis of ATC is crucial for guiding appropriate management strategies and improving patient outcomes. Fine needle aspiration cytology (FNAC) is useful as a rapid  initial diagnostic tool for evaluating thyroid nodules and guiding subsequent clinical management. Methods: This case series aims to evaluate the diagnostic accuracy and correlation between FNAC and histopathological examination in cases of ATC. The study focuses on three patients, who were diagnosed with ATC from FNAC, followed by surgical resection with histopathological analysis. Results: . The patients, one male (44 years old) and two females (45 and 47 years old), exhibited cytological findings in Bethesda VI, malignant categories consistent with ATC. The histopathological examination revealed the tumor was Anaplastic Thyroid Carcinoma. Conclusion: This study demonstrates FNAC's have a consistent findings with histopathology in three patients. These serial cases showed that FNAC still valuable for initial diagnosis because exhibited consistent cytological and histopathological findings for diagnosis tool. A multimodal approach, clinical judgment and imaging, is recommended to enhance diagnostic precision.