<![CDATA[Pengendalian populasi nyamuk merupakan aspek kunci dalam upaya pencegahan penyakit menular yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah dan malaria. Dua strategi yang umum digunakan dalam pengendalian nyamuk adalah fogging (pengasapan insektisida) dan pemberian obat Abate (larvasida). Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kedua strategi tersebut dalam mengendalikan populasi nyamuk dan mengurangi risiko penularan penyakit. Tinjauan literatur dilakukan untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait efektivitas fogging dan pemberian obat Abate dalam berbagai konteks geografis dan lingkungan. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua strategi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Fogging efektif dalam mengurangi populasi nyamuk secara cepat dan dalam skala besar, tetapi dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Sementara itu, pemberian obat Abate cenderung lebih berkelanjutan dan dapat menargetkan fase larva nyamuk, namun memerlukan penanganan yang lebih terencana dan waktu yang lebih lama untuk melihat hasil yang signifikan. Kombinasi kedua strategi ini, bersama dengan pendekatan lain seperti pengelolaan habitat, pemantauan vektor, dan partisipasi masyarakat, dapat meningkatkan efektivitas pengendalian nyamuk secara keseluruhan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami interaksi antara berbagai strategi dan untuk mengembangkan pendekatan yang lebih terpadu dan berkelanjutan dalam pengendalian populasi nyamuk untuk melindungi kesehatan masyarakat secara menyeluruh.]]>
