Amrulloh, Naufal Ahnaf Wahyu
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Kiai dalam Pengobatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berbasis Komunikasi Terapeutik Amrulloh, Naufal Ahnaf Wahyu; Wahyuningsih, Sri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.83-90

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi peran tokoh Kiai dalam pengobatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berbasis komunikasi terapeutik di Pesantren Bani Amrini, Bangkalan, Madura. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara secara mendalam, observasi, dan dokumentasi  yang terkait dengan objek penelitian. Subjek penelitian adalah 1 kiai dan dibantu 3 kader jiwa yang memiliki peranan penting dalam proses pengobatan pasien gangguan jiwa di Pesantren Bani Amrini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kiai berfungsi sebagai penyembuh spiritual, konselor, dan sebagai mediator antara pasien dan keluarganya. Terapi yang diterapkan mencakup pendekatan berbasis pada keagamaan seperti shalawatan, berdzikir, shalat berjamaah, dan doa bersama, yang membantu pasien menemukan ketenangan batin dan memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan. Selain itu, terapi menggunakan media air dan doa juga ditemukan efektif dalam memberikan dukungan spiritual kepada pasien. Kegiatan terapi kerja yang melibatkan pasien dalam tugas yang bersifat produktif serta kolaborasi dengan tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara terjadwal juga menjadi bagian integral dari proses pengobatan. Melalui integrasi antara komunikasi terapeutik, praktik spiritual, dan intervensi medis, penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan holistik dalam pengobatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Pesantren Bani Amrini tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan mental, tetapi juga memperkuat nilai-nilai spiritual dan sosial yang dapat mendukung pemulihan pasien.