Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ADOPSI BRANCHLESS SHARIA BANKING UNTUK GENERASI X DENGAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) Mutiara Septiani Tasya; nurul huda
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 15 No. 12 (2025): Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v15i12.11820

Abstract

Generasi X menghadapi dilema dalam mengakses informasi Branchless Sharia Banking akibat banyaknya sumber dan perbedaan literasi digital, di mana mereka di perkotaan lebih adaptif dibandingkan yang di pedesaan dan semi-perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Branchless Sharia Banking untuk Generasi X dengan Pendekatan TAM (Technology Acceptance Model). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratif untuk mengkaji fenomena. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi manfaat (PU) menjadi faktor utama dalam adopsi layanan ini, meliputi kemudahan akses, efisiensi, keamanan, kepercayaan, dan kesesuaian dengan prinsip syariah. Sementara itu, kemudahan penggunaan (PEU) juga berperan penting, terutama jika layanan mudah diakses, menghemat waktu, dan mendukung aktivitas sehari[1]hari, termasuk ibadah. Sikap Generasi X terhadap Branchless Sharia Banking dipengaruhi oleh manfaat, keamanan, kemudahan, dan kesesuaiannya dengan nilai syariah. Tingkat penggunaan aktual bergantung pada frekuensi penggunaan, akses teknologi, kepercayaan, dukungan syariah, dan pengaruh sosial. Dengan edukasi dan peningkatan literasi digital, adopsi layanan ini berpotensi terus meningkat. Kata Kunci: Branchless Sharia Banking, Generasi X, Technology Acceptance Model (TAM), Persepsi Manfaat (PU), Kemudahan Penggunaan (PEU).
Analisa Sentimen Pasar Produk Pembiayaan Emas (PKE) di Perbankan Syariah Sebelum dan Sesudah Trump Effect Mutiara Septiani Tasya; Nurul Huda
Lokawati : Jurnal Penelitian Manajemen dan Inovasi Riset Vol. 3 No. 4 (2025): July : Jurnal Penelitian Manajemen dan Inovasi Riset
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/lokawati.v3i4.1849

Abstract

This study aims to analyze market sentiment towards Gold Financing Products (PKE) in Islamic banking before and after the Trump Effect phenomenon using the text mining method. This technique involves extracting information from unstructured text data to then be visualized and analyzed using the Natural Language Processing (NLP) approach and a RoBERTa-based classification model. Data was collected through web scraping from the X application with the help of API and processed using Google Colab. From a total of 4,074 tweets analyzed, it was found that the majority of public sentiment was neutral (59%), followed by negative (24%) and positive (17%). This reflects the public's tendency to discuss informatively rather than emotionally, although there was a spike in negative sentiment in certain periods indicating sensitivity to global dynamics, especially the impact of the Trump Effect on gold prices. The resulting wordcloud reveals key topics such as gold prices, buying and selling activities, and institutions such as Pegadaian Syariah and BSI. Terms such as "sharia", "riba", and "principles" emphasize the importance of Islamic financial values ​​in public perception. The results of this study indicate that text mining-based sentiment analysis is effective in capturing the dynamics of public opinion in real-time and can be a strategic tool for Islamic financial institutions in responding to market changes.