Poverty and income inequality in the community are strategic issues for the Yogyakarta City Government. One of the reasons is the low competitiveness of small businesses and the lack of strong synergy between poverty alleviation programs and activities. This encouraged the initiation of the Gandeng Gendong program innovation, namely a collaboration program between development stakeholders. To realize Gandeng Gendong's innovation, it is necessary to strengthen the role of stakeholders, namely cities, corporations, campuses, communities and villages, which is acronymed with the term 5K. Strong stakeholders will have a positive impact on the success of the tandem carrying program. Qualitative descriptive research approach. Informants were selected according to purposive sampling technique. Data collection techniques using interview, observation and documentation methods. Primary and secondary data are integrated into content analysis and then tested using triangulation techniques. The research results show that the collaboration program has had a positive impact in reducing poverty rates. From 2019 to 2023, the poverty rate experienced a downward trend, namely 0.86%. Apart from that, the level of participation of people who are members of the gangen gendong program, especially in the nlarisi application, is increasing. However, several obstacles were still found, namely that assistance from authorized Regional Apparatus Organizations was felt to be insufficient. ABSTRAKKemiskinan dan ketimpangan pendapatan masyarakat adalah isu strategis Pemerintah Kota Yogyakarta. Salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya daya saing pelaku usaha kecil serta belum adanya sinergi yang kuat keterpaduan antar program dan kegiatan pengentasan kemiskinan. Hal ini mendorong dicetuskannya inovasi program Gandeng Gendong, yaitu program kerjasama antar stakeholder pembangunan. Untuk mewujudkan inovasi Gandeng Gendong, perlu penguatan peran stakeholder, yaitu kota, korporasi, kampus, kamunitas dan kampung yang diakronim dengan istilah 5K. Stakeholder Peran dan kerjasama yang kuat antar pemangku kepentingan pembangunan tersebut akan membawa dampak positif atas keberhasilan program gandeng gendong. Pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Informan dipilih sesuai teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data primer dan dan sekunder diintegrasikan dalam konten analisis kemudian diuji dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program gandeng memberikan dampak positif dalam penurunan angka kemiskinan. Sejak tahun 2019 sampai dengan tahun 2023, jumlah angka kemiskinan mengalami tren penurunan, yaitu 0,86%. Selain itu, tingkat partisipasi masyarakat yang tergabung dalam program gandeng gendong, khususnya dalam aplikasi nglarisi semakin bertambah. Namun masih ditemukan beberapa kendala yaitu pendampingan dari Organisasi Perangkat Daerah yang berwenang dirasakan belum cukup.