Perilaku konsumtif merupakan suatu tindakan individu dalam membeli suatu barang sudah tidak lagi berdasarkan pada faktor kebutuhan melainkan berdasarkan pada faktor keinginan. Perilaku konsumtif dapat terjadi pada siapa saja termasuk pada mahasiswa penerima KIP-K. KIP-K merupakan suatu program beasiswa dari pemerintah yang ditujukan bagi mahasiswa yang memiliki potensi akademik namun kemampuan ekonominya rendah. Pengelolaan dana KIP-K harus digunakan semestinya untuk pemenuhan kebutuhan kuliah, namun setiap bantuan dana KIP-K tidak akan pernah lepas dari perilaku konsumtif penerimanya, hal ini dikarenakan setiap mahasiswa memiliki perilaku yang berbeda-beda dalam mempergunakan dana tersebut. Perilaku konsumtif pada mahasiswa penerima KIP-K dapat terjadi karna dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah keluarga atau lebih tepatnya pola asuh orang tua, karna pola asuh orang tua memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian, sikap dan perilaku anak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui hubungan antar variabel. Pada penelitian ini yang akan menjadi populasi yaitu mahasiswa penerima KIP-K di UNP yang berjumlah 7002 mahasiswa dan sampel sebanyak 378 mahasiswa yang dipilih dengan teknik Proportional Random Sampling. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Pola asuh orang tua terhadap mahasiswa penerima KIP-K di UNP pada umumnya berada pada kategori rendah dengan persentase (51,06%), (2) Sebagian besar mahasiswa menerima pola asuh dengan tipe pola asuh permisif dari orang tuanya, (3) Perilaku konsumtif yang dimiliki oleh mahasiswa penerima KIP-K di UNP pada umumnya berada pada kategori tinggi dengan persentase (52,38%), dan (4) Terdapat hubungan yang negatif signifikan antara pola asuh orang tua dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa penerima KIP-K di UNP dengan koefisien korelasi sebesar -0,417 pada taraf signifikansi 0,000. Artinya semakin rendah pola asuh orang tua maka semakin tinggi perilaku konsumtif pada mahasiswa penerima KIP-K di UNP, sebaliknya semakin tinggi pola asuh orang tua maka semakin rendah perilaku konsumtif pada mahasiswa penerima KIP-K di UNP