Petir memiliki arus sangat besar dan waktu yang sangat singkat, sehingga dapat menimbulkan kerusakan yang fatal, terutama pada peralatan listrik di udara terbuka. Kawat fasa dan lightning arrester sering kali terganggu bahkan mengalami kerusakan akibat sambaran petir yang terjadi. Penelitian ini bertujuan menghasilkan jumlah gangguan pada peralatan tersebut akibat sambaran petir, menentukan sudut lindung kawat tanah, dan mendapatkan penempatan optimal lightning arrester untuk memberikan perlindungan terhadap saluran udara tegangan menengah. Penghitungan gangguan dilakukan untuk sambaran petir tidak langsung dan langsung, tanpa dan dengan kawat tanah. Metode rolling sphere dengan persamaan Hasse dan Wiesinger digunakan dalam menghitung sudut kawat tanah terhadap sambaran petir langsung dan tidak langsung. Sedangkan metode pengali lagrange digunakan untuk menghasilkan penempatan optimal lightning arester. Hasil penghitungan gangguan sambaran petir tidak langsung dan langsung, tanpa dan dengan kawar tanah didapatkan 57.8, 43, 32.5, dan 19.9 gangguan per 100 km per tahun. Faktor perlindungan lighting arrester sebesar 30,61%. Sudut lindung optimal kawat tanah dengan variasi jarak sambar 200 m, 300 m, 400 m didapatkan setiap sudut φ=70.05°, φ=73.73°, φ=75.93°. Sedangkan penempatan lightning arrester didapatkan nilai jarak optimal S=5.7 meter. Hasil penelitian ini dapat memberikan perlindungan yang lebih baik pada jaringan SUTM di Penyulang Muaro Paiti.