Penelitian ini menyelidiki proses inkulturasi budaya, khususnya yang berfokus pada Muslim Tionghoa di Masjid Lautze di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika unik inkulturasi yang dialami komunitas Muslim Tionghoa di tengah masyarakat mayoritas Muslim Indonesia. Dengan menggunakan metode kualitatif, termasuk wawancara, observasi partisipan, dananalisis dokumen, penelitian ini menggali berbagai aspek adaptasi budaya, praktik keagamaan, dan interaksi sosial di kalangan Muslim Tionghoa di lingkungan masjid tertentu. Temuan penelitian ini menyoroti berbagai pengalaman strategi dakwah yang dilakukan pendakwah dengan mengkolaborasikan strategi komunikasi budaya Tionghoa dalam mengajarkan ajaran agama Islam. Hambatan yang tercermin berupa kendala identitas yang menghambat Muslim Tionghoa menjalani pembelajaran agama Islam. Mualaf Muslim Tionghoa di Masjid Lautze Jakarta menunjukkan respons positif terhadap komunikasi ajaran Islam oleh para Ustadz Tionghoa. Proses ini tidak hanya meningkatkan pemahaman agama, tetapi juga menciptakan pengalaman keagamaan yang mendalam. Interaksi positif dengan para Ustadz Tionghoa memperkuat keterlibatan aktif dalam kegiatan keagamaan, membentuk identitas keagamaan yang kuat, dan memberikan makna hidup yang berarti. This research investigates the process of cultural inculturation, specifically focusing on Chinese Muslims at the Lautze Mosque in Jakarta. This research aims to explore the unique dynamics of inculturation experienced by the Chinese Muslim community in Indonesia’s Muslim majority society. Using qualitative methods, including interviews, participant observation, and document analysis, this research explores various aspects of cultural adaptation, religious practices, and social interactions among Chinese Muslims in certain mosque environments. The findings of this research highlight various experiences of da'wah strategies carried out by preachers by collaborating with Chinese cultural communication strategies in teaching Islamic religious teachings. The obstacles that are reflected are identity barriers that prevent Chinese Muslims from studying Islam. Chinese Muslim converts at Mosque Lautze Jakarta show a positive response to the communication of Islamic teachings by Chinese Ustazs. This process not only enhances religious understanding but also creates a profound religious experience. Positive interactions with Chinese Ustazs strengthen active participation in religious activities, shaping a strong religious identity, and providing meaningful life significance.