Fenomena semakin banyaknya generasi Z yang mulai merambah dunia kerja membawa tantangan tersendiri bagi organisasi, termasuk di Sekolah Buah Hati yang telah berdiri selama 34 tahun. Sebagian besar karyawan yang sudah lama bekerja berasal dari generasi sebelumnya dengan cara komunikasi, ekspektasi, dan cara kerja yang berbeda. Perbedaan tersebut sering kali memicu gesekan, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kenyamanan kerja dan berdampak pada kinerja karyawan. Penelitian ini mengidentifikasi adanya gap dalam literatur terkait pengaruh lingkungan kerja non-fisik dan teamwork terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan, khususnya dalam konteks perbedaan generasi. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lingkungan kerja non-fisik, teamwork, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan di Sekolah Buah Hati. Teknik sampling jenuh diterapkan dengan melibatkan 40 karyawan sebagai responden. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak SmartPLS 3.2.9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja non-fisik tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, tetapi memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Sebaliknya, teamwork terbukti berpengaruh positif dan signifikan baik terhadap kepuasan kerja maupun kinerja karyawan. Namun, kepuasan kerja tidak memediasi hubungan antara lingkungan kerja non-fisik maupun teamwork terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan kinerja karyawan di Sekolah Buah Hati lebih efektif dilakukan melalui peningkatan kualitas teamwork dibandingkan dengan mengandalkan lingkungan kerja non-fisik. Selain itu, hasil penelitian menekankan pentingnya memahami kebutuhan individu di tempat kerja untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kepuasan kerja dan kinerja optimal.