Kesehatan mental anak usia dini adalah kemampuan anak untuk mengelola emosi, berpikir, dan bersosialisasi dengan orang lain dan biasa juga disebut sebagai perkembangan sosial dan emosional. Pendidikan Sosial Emosional (PSE) merupakan fondasi penting bagi seluruh aspek perkembangan anak dini dan semakin menjadi fokus utama di dunia pendidikan, termasuk di Indonesia. PSE sebagai upaya fondasi kesehatan mental anak-anak pada era di mana kesehatan mental anak semakin terancam. Tujuan penelitian adalah ini untuk mendeskripsikan Pendidikan Sosial Emosional (PSE) sebagai upaya fondasi kesehatan mental anak usia dini. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan orang tua murid di satuan pendidikan anak usia dini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan meliputi triangulasi sumber dan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan Sosial Emosional (PSE) dapat memperkuat fondasi kesehatan mental anak usia dini dengan cara: a. memperkuat ikatan dengan anak, b. membiasakan anak untuk mandiri, c. melatih anak untuk tanggap dalam segala situasi, d. mendorong bakat dan minat anak, e. menerapkan pola hidup sehat pada anak, serta f. memantau perkembangan anak selama di sekolah maupun di luar sekolah. Selain itu Pendidikan Sosial Emosional (PSE) juga sebagai fondasi bagi kesehatan mental anak usia dini dapat ditunjukkan bahwa: a. dapat membantu anak untuk memahami, mengelola dan mengekspresikan emosi, b. dapat meningkatkan kesadaran diri dan rasa percaya diri, c. dapat meningkatkan prestasi akademik anak, d. meningkatkan kemampuan berinteraksi social anak, e. dapat meningkatkan kemampuan empati anak, f. dapat mengurangi konflik melalui pembelajaran regulasi emosi dan pemecahan masalah, serta g. dapat mempersiapkan anak menghadapi dunia nyata.