Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Prinsip Tadarruj Dalam Konversi Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah Khomeini, Mohammad Falaq; Saputra, Mohamad Alam; Anam, Khoirul; Aurel, Azi
Az-Zarqa': Jurnal Hukum Bisnis Islam Vol. 8 No. 2 (2016): Az-Zarqa'
Publisher : Sharia and Law Faculty of Sunan Kalijaga Islamic State University Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/v7nvdn45

Abstract

The main principle in the establishment of Islamic banks through the conversion process is to provide ease in setting up Islamic banks. This can be analogized to the process of someone becoming a convert to Islam (muallaf), where all prior backgrounds and sins before embracing Islam are considered erased or forgiven. However, the most crucial aspect of the conversion process is ensuring that no conventional business activities involving gharar (uncertainty) and riba (usury) are conducted by the bank after transitioning into an Islamic bank. This process aligns with the concept of tadarruj (gradualism), where the transformation from a conventional bank to an Islamic bank must be carried out in a planned and sustainable manner. This research aims to analyze the application of the tadarruj principle in the conversion of conventional banks into Islamic banks. This research uses a library research method and is qualitative in nature. The research data is then analyzed descriptively-qualitatively to obtain a comprehensive picture of the issues being studied. The results of this research indicate that implementation of tadarruj will make conventional banks to Islamic banks easier because there is planning, stages and controlled, not spontaneously. Which is in accordance with the meaning of the word, tadarruj itself has the meaning of gradual/stages/slowly. But on the other hand, conversion from Islamic banks to conventional banks is prohibited because there are basic sharia principles that must be upheld.  Islamic banks are established with strict sharia principles, including the prohibition of riba (interest), gharar (uncertainty), and maysir (gambling). Changing the status to a conventional bank would be contrary to these principles, as also stated in POJK article 3, that "Islamic banks are prohibited from changing their business activities to become conventional banks."   Prinsip utama dalam pembentukan bank syariah melalui proses konversi adalah memberikan kemudahan dalam mendirikan bank syariah. Hal ini dapat dianalogikan dengan proses seseorang menjadi muallaf, di mana seluruh latar belakang dan dosa-dosa sebelum masuk Islam dianggap dihapuskan atau dimaafkan. Namun, yang paling penting dalam proses konversi tersebut adalah memastikan bahwa tidak ada lagi aktivitas usaha berbasis konvensional yang mengandung unsur gharar (ketidakpastian) dan riba yang dilakukan oleh bank setelah menjadi bank syariah. Proses ini selaras dengan konsep tadarruj, di mana transformasi dari bank konvensional menuju bank syariah harus dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip tadarruj dalam konversi bank konvensional menjadi bank syariah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dan bersifat kualitatif. Kemudian data penelitian dianalisis secara deskriptif-kualitatif guna memperoleh gambaran yang utuh tentang permasalahan-permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya penerapan tadarruj akan membuat bank konvensional ke syariah lebih mudah sebab adanya perencanaan, tahapan dan terkendali, tidak secara spontan. Yang mana sesuai dengan makna kata, tadarruj sendiri memiliki makna bertahap/tahapan/perlahan-lahan. Tetapi dilain hal, konversi dari bank syariah ke bank konvensional dilarang untuk dilakukan karena adanya prinsip dasar syariah yang harus dipegang teguh. Bank syariah didirikan dengan prinsip-prinsip syariah yang ketat, termasuk adanya larangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian). Mengubah status menjadi bank konvensional akan bertentangan dengan prinsip-prinsip ini, seperti yang sudah disebutkan juga dalam POJK pasal 3, bahwa “Bank syariah dilarang melakukan perubahan kegiatan usaha menjadi bank konvensional”.