Adisuyanto, Biasworo
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : CENDEKIA : Jurnal Ilmu Pengetahuan

ANALISIS ROAD MAPPING DENGAN MODEL DESIGN THINKING PADA STUDI KASUS SISTEM PEMBELAJARAN TERINTEGRASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI BPSDM PROVINSI JAWA TIMUR Dewanto, Antonius Kustoro Yuni; Kamilati, Nurul; Adisuyanto, Biasworo
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i1.4495

Abstract

The road mapping analysis for State Civil Apparatus (ASN) competency development in disaster management is crucial for defining the role of the East Java Human Resources Development Agency (BPSDM Jatim) in implementing an integrated learning system. This study utilizes the design thinking model, following the stages of empathize, define, ideate, prototype, and test, tailored to the public sector. It aims to explore the road mapping process based on East Java Governor Regulation No. 53 of 2023 on Disaster Management (2023–2027) and evaluate its implementation within BPSDM Jatim's corporate university framework. The findings reveal that the road mapping analysis provides clear direction for BPSDM Jatim’s role in developing ASN competencies for disaster management during 2023–2027. However, the rigid application of the design thinking model, particularly in planning and budgeting integration, limits creative ideation. Despite this limitation, the implementation of the roadmap through the integrated learning system has significantly increased human resource capacity for disaster management, rising from 59.39% to 89.89%. However, the analysis highlights that the roadmap does not explicitly recognize BPSDM Jatim’s strategic role as a coordinator in the integrated learning system for ASN competency development across other regional government organizations. This study underscores the importance of balancing structured approaches with flexibility to foster creativity while maintaining alignment with established regulations and strategic goals. ABSTRAKAnalisis Road mapping pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam penanggulangan bencana sangat penting untuk mendefinisikan peran Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jawa Timur (BPSDM Jatim) dalam menerapkan sistem pembelajaran terintegrasi . Penelitian ini menggunakan model design thinking, mengikuti tahapan empathize, define, ideate, prototype, dan test, yang disesuaikan dengan sektor publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses road mapping berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 53 Tahun 2023 tentang Penanggulangan Bencana (2023–2027) dan mengevaluasi implementasinya dalam kerangka corporate university BPSDM Jatim. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa analisis Road mapping memberikan arahan yang jelas bagi peran BPSDM Jatim dalam mengembangkan kompetensi ASN untuk penanggulangan bencana selama tahun 2023–2027. Namun, penerapan model design thinking yang kaku, khususnya dalam integrasi perencanaan dan penganggaran, membatasi ide kreatif. Kendati demikian, implementasi peta jalan melalui sistem pembelajaran terpadu telah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia penanggulangan bencana secara signifikan, yakni dari 59,39% menjadi 89,89%. Namun, analisis tersebut menyoroti bahwa peta jalan tersebut belum secara eksplisit mengakui peran strategis BPSDM Jatim sebagai koordinator dalam sistem pembelajaran terpadu untuk pengembangan kompetensi ASN di seluruh organisasi pemerintah daerah lainnya. Studi ini menggarisbawahi pentingnya menyeimbangkan pendekatan terstruktur dengan fleksibilitas untuk menumbuhkan kreativitas sekaligus menjaga keselarasan dengan peraturan dan tujuan strategis yang telah ditetapkan.
PENERAPAN BLENDED LEARNING DALAM UJIAN SERTIFIKASI BARANG/JASA LEVEL-1 DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR Winarto, Juli; Bramantyo, Bramantyo; Adisuyanto, Biasworo
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i1.4554

Abstract

This study aims to analyze the implementation of Blended Learning in the Level-1 Goods/Services Certification Examination at the Human Resources Development Agency (BPSDM) of the East Java Provincial Government. Using qualitative methods, this study was conducted from September to December 2024 involving 11 informants, consisting of test participants, instructors, and organizers. Data were collected through in-depth interviews, observations, and documentation studies, then analyzed using the Miles and Huberman model through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. To ensure the validity of the data, source and method triangulation techniques were used. The results of the study indicate that Blended Learning implemented through synchronous, asynchronous, and face-to-face learning can increase the pass rate of participants. Flexibility in time and place provides comfort in learning, while face-to-face sessions help overcome gaps in understanding and provide more effective exam strategies. From a heutagogical perspective, the main factors that drive participant success are autonomy and motivation, with internal factors such as learning satisfaction and personal motivation playing a more dominant role than external factors. The effectiveness of Blended Learning is also influenced by individual motivation, learning quality, infrastructure, facilitators, and cooperation between participants. By optimizing these factors, the Blended Learning model can improve the quality and effectiveness of goods/services certification exams in government environments. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Blended Learning yang berbasis teori heutagogi Ujian Sertifikasi Barang/Jasa Level-1 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Menggunakan metode kualitatif, penelitian ini dilakukan dari September hingga Desember 2024 dengan melibatkan 11 informan, terdiri dari peserta ujian, instruktur, dan penyelenggara. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk memastikan keabsahan data, digunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Blended Learning yang diterapkan melalui pembelajaran sinkronus, asinkronus, dan tatap muka mampu meningkatkan tingkat kelulusan peserta. Fleksibilitas waktu dan tempat memberikan kenyamanan dalam belajar, sementara sesi tatap muka membantu mengatasi kesenjangan pemahaman dan memberikan strategi ujian yang lebih efektif. Dalam perspektif heutagogi, faktor utama yang mendorong keberhasilan peserta adalah otonomi dan motivasi, dengan faktor internal seperti kepuasan belajar dan motivasi pribadi berperan lebih dominan dibanding faktor eksternal. Efektivitas Blended Learning juga dipengaruhi oleh motivasi individu, kualitas pembelajaran, infrastruktur, fasilitator, dan kerja sama antar peserta. Dengan optimalisasi faktor-faktor ini, model Blended Learning dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas ujian sertifikasi barang/jasa di lingkungan pemerintah.