Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pengembangan keuangan digital terhadap inklusi finansial dan pertumbuhan hijau, serta peran mediasi transformasi digital perusahaan dan inovasi teknologi hijau, dan peran moderasi perbaikan kapasitas pemerintahan lokal. Menggunakan model analisis jalur, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan keuangan digital memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap inklusi finansial (koefisien jalur = 0,201, p = 0,001) dan pertumbuhan hijau (koefisien jalur = 0,353, p = 0,000). Namun, transformasi digital perusahaan tidak memediasi hubungan antara pengembangan keuangan digital dan inklusi finansial secara signifikan (koefisien jalur = 0,023, p = 0,297), sementara inovasi teknologi hijau memediasi hubungan antara pengembangan keuangan digital dan pertumbuhan hijau secara signifikan (koefisien jalur = 0,036, p = 0,003). Selain itu, perbaikan kapasitas pemerintahan lokal tidak memoderasi hubungan antara pengembangan keuangan digital dan inklusi finansial (koefisien jalur = -0,009, p = 0,279), tetapi memoderasi hubungan antara pengembangan keuangan digital dan pertumbuhan hijau secara negatif dan signifikan (koefisien jalur = -0,028, p = 0,014). Implikasi dari penelitian ini menunjukkan perlunya pendekatan holistik dalam kebijakan dan regulasi untuk mendukung pengembangan keuangan digital yang dapat meningkatkan inklusi finansial dan pertumbuhan hijau. Rekomendasi mencakup peningkatan literasi keuangan dan digital, dorongan investasi dalam teknologi hijau, serta peningkatan kapasitas pemerintah lokal untuk mengimplementasikan kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan inklusi finansial.