Kesenjangan gender dalam kewirausahaan tetap menjadi tantangan, terutama bagi perempuan di sektor pariwisata yang menghadapi hambatan dalam mempertahankan dan mengembangkan bisnis mereka. Penelitian ini menganalisis peran Women in Tourism Indonesia (WTID) sebagai aktor non-negara dalam pemberdayaan UMKM perempuan melalui program WTID Entrepreneurship 2024. Dengan pendekatan kualitatif dan metode wawancara mendalam, penelitian ini mengungkap bahwa WTID menjalankan tiga peran utama sesuai konsep Clive Archer, yaitu sebagai instrumen, arena, dan aktor independen. WTID tidak hanya menyediakan pelatihan berbasis kebutuhan dan pendampingan bisnis (instrumen), tetapi juga menciptakan ekosistem kolaboratif bagi peserta untuk memperluas jaringan dan berbagi pengalaman (arena). Selain itu, WTID berperan sebagai aktor independen yang secara proaktif mendorong perubahan sosial dan ekonomi berbasis kewirausahaan perempuan. Kontribusi utama penelitian ini terletak pada analisis peran aktor non-negara dalam pemberdayaan ekonomi berbasis gender di sektor pariwisata, yang masih jarang dibahas dalam literatur. Implikasi praktis dari temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis komunitas dan jejaring strategis dapat meningkatkan kapasitas UMKM perempuan secara berkelanjutan. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi akademisi dalam memperkaya kajian tentang peran organisasi non-negara dalam pemberdayaan ekonomi, serta bagi praktisi dan pembuat kebijakan dalam merancang program yang lebih inklusif dan efektif bagi perempuan pengusaha.