Danial Achmad
STAI Al-Anwar Sarang Rembang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Problematika Tafsîr bi al-Ra’y dalam Lintas Mazhab dan Generasi Achmad, Danial
Mutawatir Vol 3 No 2 (2013): DESEMBER
Publisher : Program Studi Perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.092 KB) | DOI: 10.15642/mutawatir.2013.3.2.190-219

Abstract

Attempts to interpret the Koran according to God’s will done many Muslim scholars in order to make the Koran as a guide to life. Diverse products that leave the interpretation of the rationale, methods and background exegetes in different ranges of time and place are emerging in all generations. The diversity of interpretations of this product is reasonable conditions on the way the dynamics of history. Al-Tabarî, ‘Abduh, al-Zamakhsharî, and al-Tabâtabâ’î is most commentators who have given a big hand in developing the methodology of interpretation and unravel the meanings contained in the Koran. Similarly, the Shahrûr, although it only partially interpret the Koran as interpreted thematic (mawdû‘î). Therefore, an important step to be taken is the objectivity of studies related ittijâh, manhaj, and results interpretation to then be selected and distinctions, in order to know whether that interest is already making an interpretation of the purpose of an examination rulings or rulings which is allowed, such as ijtihâd of the Prophet, his companions, tâbi‘în, or imams schools.
Problem Interaksi terhadap Al-Quran: Koreksi Tafsir Feminis dalam Tafsir Persfektif Gender Mufassir Danial Achmad
NABAWI: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2024): NABAWI: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syamsul Ma'arif Bontang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuduhan pegiat feminis terhadap tafsir patriarki yang bias gender telah meresahkan sebagian kaum muslim. Destruksi paham feminism yang diusung dari Barat terhadap ajaran islam yang sudah mapan, ditolak secara total oleh sebagian muslim dengan argumentasi bahwa islam sudah berjalan pada tempatnya, dan tidak perlu formula baru dari kaum feminis yang mengadopsi teori Barat yang tidak kompatibe ldengan islam. Sementara sebagian lain lebih terbuka. Feminis melihat, penafsiran laki-laki dipengaruhi oleh ego dan pengalaman maskulin, sehingga dianggap merugikan perempuan. Tafsir patriarki mengkonstruk pola pikir dan membangun perilaku sosial terhadap perempuan berada pada posisi inferior, termarginalkan, terkungkung dan ditindas. Oleh karenanya, kaum feminisme untuk kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dengan melakukan reinterpretasi ayat-ayat gender al-Quran. Dalam mengurai masalah tersebut, digunakan pendekatan sejarah dan hermeneutika dengan penelitian berbasis literature (library research). Pendekatan sejarah untuk menemukan latar dan pijakan tuntutan para feminis dan penyebab reinterpretasi al-Quran. Hermeneutika untuk mengukur standarisasi reinterpretasi feminis secara proporsional. Pada akhirnya, reinterpretasi feminis melampaui obyektifitas dalam menafsirkan ayat-ayat gender, baik secara spirit maupun hermeunetik. Hal ini dapat dilihat dari penafsiran mereka yang tidak holistik, tendensius, sektarian dan di bawah bayang-bayang feminisme barat.