Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Formulasi Sediaan Emulgel Minyak Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum L.,) Sebagai Antiinflamasi Tsalasani, Nanda; Larasati, Dwi
JOURNAL OF PHARMACEUTICAL (JOP) Vol. 2 No. 2, Special Edition (2024): Journal of Pharmaceutical (JOP)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jop.v2i2, Special Edition.1467

Abstract

Bacground: The use of natural ingredients has been widely used in the world of health for treatment, one of which is the clove plant (Syzygium aromaticum L.,). The clove plant is a plant from the Myrtaceae family, a dried simplicia which is widely used, for example as a food ingredient and for use in the pharmaceutical sector. Emulgel consists of two phases, namely a large phase of organic molecules that penetrate water in the form of a gel and a small oil phase. The presence of an oil phase in it makes emulgel superior compared to gel preparations. Obhjective: The aim objective this research is to determine the composition of the combined emulsifier, namely Tween 80 and Span 80, to obtain a good emulgel preparation. Method: The method used was experimental with 3 formulas with different emulsifier compositions and the physical properties of the preparations were evaluated. Result: Based on the experimental results, clove flower oil emulsion was obtained with a clear brownish yellow organoleptic form, the pH value of the three formulas met SNI requirements, namely 6.0 - 6.2; Spreadability ranges from 5.67 - 8.95, viscosity meets SNI standards and minimum content > 90%. Conclusion: Based on research, a good clove flower oil emulgel formula was obtained, namely formula III with a pH value of 6.2 ± 0.3, a viscosity of 22,926 CPs and a spreadability of 8.95 ± 0.03. Formula III also shows that it meets the minimum content test requirements as required by the Indonesian Pharmacopoeia Edition VI
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG BAHAYA KOMPLIKASI DIABETES MELITUS PADA IBU PKK Andriani, Yuni; Tsalasani, Nanda
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 7 No 1 (2025): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v7i1.1440

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat berlangsung dalam jangka panjang serta dapat mengakibatkan kematian. Kematian pada penderita DM tidak secara Iangsung terjadi akibat hiperglikemi, tetapi dapat berhubungan dengan komplikasi yang terjadi. Penderita DM memiliki potensi 5 kali Iebih besar untuk timbul gangren, 17 kali Iebih besar untuk menderita kelainan ginjal dan 25 kali Iebih besar untuk terjadinya kebutaan dibanding dengan populasi normal. Selain itu, penderita DM juga memiliki resiko kardiosebrovaskuler seperti hipertensi, stroke, hingga serangan jantung. Prevalensi penderita DM di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami peningkatan dalam 3 tahun terakhir yakni pada tahun 2020 terdapat 10.653 kasus kemudian meningkat pada tahun 2021 yakni sebanyak 13.327 kasus dan pada tahun 2022 sebanyak 13.676 kasus. Peningkatan prevalensi DM harus disertai dengan peningkatan pengetahuan tentang penyakit tersebut di kalangan masyarakat agar dapat membantu dalam pencegahan, manajemen, dan pengendalian penyakit DM sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan penyuluhan dalam bentuk promotif dan preventif melalui penyuluhan tentang bahaya komplikasi DM, edukasi senam kaki dan deteksi dini The Ipswich Touch Test (IpTT). Pengabdian masyarakat ini ditujukan kepada ibu PKK Padukuhan Pangkah sejumlah 30 orang. Tahap pelaksanaan kegiatan yaitu pre test dan post test, ceramah, dan diskusi. Hasil dari nilai pre test peserta yakni sebanyak 16 (53,33%) peserta yang memiliki pengetahuan baik, sedangkan 10 (33,34%) peserta dan 4 peserta (13,33%) masing- masing memiliki pengetahuan hipertensi yang cukup dan kurang. Hasil post test menunjukkan bahwa sebanyak 23 peserta (76,67%) memiliki pengetahuan yang baik, 7 peserta (23,33%) memiliki pengetahuan yang cukup dan tidak ada peserta yang memiliki pengetahuan yang kurang. Adanya peningkatan nilai pre test ke nilai post test ini menunjukkan adanya pengaruh penyuluhan yang diberikan terhadap pemahaman peserta