Konsep pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) adalah perbaikan dari konsep 4 Sehat 5 Sempurna. Konsep ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat dalam mendukung kemajuan negeri khususnya menyongsong era Indonesia Emas tahun 2045 supaya menghasilkan sumber daya manusia yang kuat, baik secara fisik maupun non-fisik dalam persaingan mutu kerja secara global. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keanekaragaman pola konsumsi pangan rumah tangga di Desa Garung, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau sebagai salah satu desa penerima bantuan program B2SA untuk membantu dalam menunjang ketahanan pangan rumah tangga penduduk desa. Penelitian ini bersifat kuantitatif, menggunakan metode observasional analitik dan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yang diperoleh melalui teknik simple random sampling sebanyak 76 Kepala Keluarga (KK) dari total populasi 377 KK. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner wawancara yang mengacu pada panduan FAO dan FANTA. Hasil analisis menunjukkan tingkat keanekaragaman pangan yang tinggi dengan skor HDDS sebesar 7,2. Akan tetapi, pola konsumsi rumah tangga belum dapat dikatakan seutuhnya menerapkan standar B2SA yang ideal karena tingkat konsumsi yang berlebih pada golongan GGL (gula, garam dan lemak) dengan sumber pemenuhan pangan jenis ultra proses. Temuan ini mengindikasikan bahwa perlu adanya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan keanekaragaman konsumsi pangan agar pemenuhan gizi yang berkualitas melalui ketahanan pangan lokal dapat terpenuhi dengan baik.