Regenerasi petani di Indonesia, khususnya di Desa Senakin, mengalami kendala karena minimnya keahlian dan pengalaman generasi muda dalam pertanian. Desa Senakin, yang memiliki komoditas unggulan padi sawah, menghadapi kesulitan dalam mendapatkan tenaga kerja, sehingga banyak petani beralih ke perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menggali kontribusi dan persepsi generasi muda terhadap pertanian tanaman pangan di sekitar perkebunan kelapa sawit. Metode yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif deskriptif, dengan sampel 78 generasi muda berusia 15-35 tahun yang tidak bersekolah dan memiliki orang tua petani. Hasil menunjukkan kontribusi generasi muda terhadap pertanian tanaman pangan rendah, hanya 1,73% dari total waktu kerja, meskipun 19% menunjukkan minat tinggi untuk menjadi petani. Persepsi positif terhadap pertanian tidak memengaruhi keputusan mereka untuk terlibat, dengan faktor-faktor seperti kepemilikan lahan, status pernikahan, dan keahlian bertani berperan penting dalam keputusan tersebut.