Siklus menstruasi normal berlangsung 21–35 hari, namun berbagai faktor seperti tingkat stres, indeks massa tubuh (IMT), dan kebiasaan konsumsi fast food dapat memengaruhi keteraturannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres, IMT, dan konsumsi fast food dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta. Manfaat penelitian ini berkontribusi memperkaya kajian teoritis mengenai keteraturan siklus menstruasi dan faktor yang mempengaruhinya seperti Stres, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan Konsumsi Fast Food sehingga dapat memperdalam pemahaman tentang dampak gaya hidup modern terhadap kesehatan reproduksi mahasiswi, khususnya di Indonesia. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan 120 responden yang dipilih secara simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70% responden mengalami siklus menstruasi tidak teratur. Tingkat stres berat hingga sangat berat memiliki hubungan signifikan dengan ketidakteraturan siklus menstruasi (p=0,000; OR=5,380). IMT tidak normal, baik obesitas (p=0,001; OR=0,563) maupun berat badan kurang, juga berpengaruh signifikan terhadap siklus menstruasi. Selain itu, kebiasaan konsumsi fast food sedang hingga tinggi juga memiliki hubungan signifikan dengan ketidakteraturan siklus menstruasi (p=0,002; OR=9,474). Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat stres, IMT, dan kebiasaan konsumsi fast food berhubungan signifikan dengan siklus menstruasi. Oleh karena itu, pengelolaan stres, menjaga berat badan ideal, dan mengurangi konsumsi fast food sangat penting untuk menjaga keteraturan siklus menstruasi. Selain itu, diperlukan peningkatan edukasi kesehatan reproduksi di lingkungan kampus untuk mendorong pola hidup sehat pada mahasiswi.