Penelitian yang dilakukan. ini bertujuan untuk mengetahui. dan menganalisis umur induk terbaikdalam menghasilkan telur tetas yang berkulaitas. Kualitas telur tetas dapat dilihat berdasarkan persentase telur yang tidak menetas. Breakout infertil dan un hatch adalah salah satu cara menghitung persentase telur yang tidak menetas. Penelitian ini dilakukan di PT Intertama Trikencana Bersinar yang dilaksanakan pada 11 Oktober 2023 hingga 06 Februari 2024 di unit Ciambar, Sukabumi, Jawa Barat. Materi yang digunakan. pada penelitian ini adalah. telur tetas dengan induk strain Ross berumur 38, 40, dan 42 minggu. Jumlah telur. tetas. yang digunakan. sebanyak. 1.350 butir. dengan per-umur indukan 450 butir telur tetas. Metode yang digunakan. penelitian kali ini adalah. eksperimental. dengan metode Rancangan. Acak Lengkap. (RAL). Perlakuan adalah umur indukan. Ada 3 perlakuan yaitu P0: 38 minggu, P1: 40 minggu dan, P2: 42 minggu. Telur dari masing-masing perlakuan sebanyak 450 butir yang ditempatkan pada 3 tray masing-masing berisi 150 butir. Penelitian ini menghasilkan bahwa umur indukan tidak berpengaruh. nyata. (P>0,05) terhadap breakout infertil dan un hatch. Rataan breakout infertil pada indukan umur 38, 40 dan 42 minggu berturut-turut adalah 2,00%; 2,89% dan 3,56%. Sedangkan pada un hatch adalah 4,22%; 6,22% dan 6,22%. Kesimpulan penelitian adalah umur indukan dalam range puncak produksi yaitu 38, 40 dan 42 minggu masih memberikan hasil kualitas telur tetas yang baik dilihat dari persentase breakout infertil dan un hatch telur tetas.Kata Kunci : Umur indukan, telur tetas, breakout infertil, breakout un hatch