Marice Hotnauli Simbolon
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal Pada Perguruan Tinggi Swasta (Studi Kasus Universitas Mandiri Bina Prestasi) Sartana; Fauzi Haris Simbolon; Ratna Wati Simbolon; Maradu Sihombing; Marice Hotnauli Simbolon
LOFIAN: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol 4 No 2 (2025): Pebruari
Publisher : Universitas Mandiri Bina Prestasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58918/lofian.v4i2.286

Abstract

Based on Minister of Education and Culture Regulation No. 53 of 2023, universities as educational institutions have a big responsibility to provide quality educational services through the Internal Quality Assurance System (SPMI). It is hoped that the presence of SPMI can make a positive contribution to the quality of education in a tertiary institution. SPMI can be called the foundation of higher education which must be implemented by ensuring that every element in the environment moves according to higher education standards. The implementation of SPMI has indeed become a benchmark for determining the quality of a tertiary institution, but there are still many who have not implemented it according to the standards that have been set, resulting in the level of effectiveness of implementing SPMI in tertiary institutions being low. The private university Mandiri Bina Prestasi University (UMBP) has complete SPMI documents and refers to Minister of Education and Culture Regulation No. 53 of 2023 and measures the level of effectiveness of SPMI implementation through SPMI implementation effectiveness indicators by conducting Internal Quality Audits (AMI) and Monitoring and Evaluation (Monev) on the performance and quality of each work unit within the UMBP environment including all Study Programs. In this way, by filling out questionnaires and questionnaires which are distributed to all elements and work units, the level of effectiveness of the implementation of SPMI at UMBP Higher Education can be measured, making it easier for decision makers and policy makers to improve and even increase the standards that apply at UMBP so that Good University Government can be achieved.
Implementasi Algoritma Principal Component Analisys dan Jaringan Syaraf Tiruan Dalam Mengoptimasi Fitur dan Performa Intrusion Detection System Fauzi Haris Simbolon; Maranata Pasaribu; Marice Hotnauli Simbolon; Maradu Sihombing; Sartana
LOFIAN: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol 5 No 1 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Mandiri Bina Prestasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58918/yyzrza47

Abstract

Mengamankan data dan informasi merupakan aktivitas yang sangat dibutuhkan dalam dunia idustri, bisnis maupun perkantoran terutama terkait dengan data dan informasi yang dikirim melalui jaringan. Intrusion Detection System atau Sistem deteksi intrusi (IDS) merupakan suatu produk perangkat keras atau perangkat lunak yang mampu mendeteksi aktivitas yang janggal, aneh dan mengandung unsur bahaya di jaringan komputer atau di host yang terpisah. IDS hanya memantau lalu lintas yang disalin, dan memberi peringatan, bahwa  paket yang sebenarnya bermasalah telah terkirim ke target yang dituju. Bahkan jika telah dilakukan pengaturan IDS untuk memperbarui firewall dengan aturan pemblokiran, paket serangan awal sudah terlanjur masuk Pelaksanaan proses intrusi berkecepatan tinggi tentunya akan menimbulkan beberapa kendala yang cukup signifikan terutama masalah dimensionalitas yang sangat besar, untuk itu dibutuhkan algoritma Principal Component Analisys (PCA) untuk menangani masalah tersebut, dengan algoritma ini memungkinkan peningkatan kinerja pengklasifikasian Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dalam deteksi intrusi. Melalui bantuan algoritma PCA dapat diidentifikasi 15 fitur teratas dari 41 fitur yang terdapat pada kumpulan fitur KDD Cup 1999, dan perolehan peningkatan lebih dari 62% pada saat pelatihan JST. melalui pengujian menggunakan JST dapat disimpulkan bawa Jaringan Saraf Tiruan Multi Layer Perceptron dapat meningkatkan akurasi bahkan setelah mereduksi fitur-fitur yang ada.