This Author published in this journals
All Journal Pharmacoscript
Ira, Rahmiyani
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN PROFIL KLT-BIOAUTOGRAFI TUMBUHAN KUPA TERHADAP Escherichia coli Pia, Yuniar; Ira, Rahmiyani; Hendy, Suhendy
Pharmacoscript Vol. 8 No. 1 (2025): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v8i1.1911

Abstract

Kupa (Syzygium polycephalum Miq (Merr & Perry)), tanaman asli Indonesia, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional karena mengandung senyawa bioaktif dengan potensi farmakologis. Flavonoid, sebagai salah satu komponen utama dalam tanaman ini, diketahui memiliki sifat antimikroba. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi profil KLT-bioautografi serta menilai efek antibakteri ekstrak etanol kupa yang diperoleh dari berbagai bagian tanaman, yaitu daun, batang, buah, dan biji, terhadap Escherichia coli. Metode difusi cakram diterapkan untuk menilai efektivitas antibakteri ekstrak pada konsentrasi 10%–100%. Dalam pengujian ini, tetrasiklin digunakan sebagai kontrol positif, NaCl 0,9% sebagai kontrol negatif, dan DMSO sebagai blanko. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah kupa menghasilkan zona hambat dengan diameter 7,76 ± 0,72 mm, 8,26 ± 1,53 mm, 11,17 ± 0,05 mm, dan 12,7 ± 0,91 mm pada konsentrasi masing-masing 70%, 80%, 90%, dan 100%. Keberadaan zona hambat pada titik penotolan diidentifikasi dalam analisis KLT-bioautografi menunjukkan adanya senyawa polifenol, yang berperan dalam mekanisme antibakteri terhadap E. coli. Secara keseluruhan, ekstrak etanol buah kupa menunjukkan aktivitas antibakteri pada tingkat sedang hingga tinggi.
POTENSI TUMBUHAN BERKHASIAT ANTIBAKTERI DALAM UPAYA SWAMEDIKASI PADA MASYARAKAT DESA BANGUNKARYA KECAMATAN LANGKAPLANCAR KABUPATEN PANGANDARAN Anna, Yuliana; Ira, Rahmiyani; Muhamad Rifki , Nuriman
Pharmacoscript Vol. 7 No. 2 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i2.1738

Abstract

Swamedikasi adalah usaha pengobatan terhadap diri sendiri yang dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya mengobati dirinya. Pengobatan sendiri biasanya dilakukan untuk mengobati penyakit umum dan ringan seperti demam, nyeri, batuk, flu, sakit maag, diare, dan penyakit kulit yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui swamedikasi pada masyarakat Desa Bangunkarya Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terutama penggunaan tumbuhan yang berkhasiat sebagai antibakteri. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif, yaitu berkaitan dengan penggunaan obat tradisional pada masyarakat dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuisioner, dan dokumentasi tumbuhan. Tingkat kepercayaan data diuji menggunakan nilai frekuensi sitasi dan rumus freadman (Fidelity Level). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 55 jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat, dan sebanyak 23 jenis diantaranya digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Nilai frekuensi sitasi penggunaan tumbuhan yaitu kunyit (81%), jenis penyakit yang sering diobati adalah batuk (71%), dan sumber perolehan tumbuhannya berasal dari pekarangan rumah (85%), cara pengolahan terbanyak yaitu dengan cara direbus (76%), dan cara penggunaan terbanyak yaitu dengan diminum (86%). Tumbuhan yang prospektif untuk dikembangkan lebih luas di desa Bangunkarya adalah kecombrang hutan (Etlingera hemisphaerica (Bl.) R.M.Smith).
KORELASI FLAVONOID TOTAL DENGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN PURING KURA (Codiaeum variegatum L.) Hendy, Suhendy; Dhea Sinta , Nurjanah; Ira, Rahmiyani
Pharmacoscript Vol. 7 No. 2 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i2.1768

Abstract

Puring kura (Codiaeum variegatum L.) memiliki potensi sebagai antioksidan alami karena kandungan flavonoidnya yang dapat menetralisir radikal bebas dengan cara mendonorkan elektron kepada senyawa radikal bebas. Flavonoid berperan penting dalam aktivitas antioksidan, di mana semakin tinggi konsentrasi flavonoid, semakin besar aktivitas antioksidannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan korelasi nilai kesetaraan flavonoid total dengan aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun puring kura.  Ekstrak dan fraksi daun puring kura dipantau menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dan dilakukan penetapan flavonoid total dan aktivitas antioksidan menggunakan spektrofotometer UV-Vis metode DPPH. Ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksan menunjukkan nilai kesetaraan flavonoid total berturut-turut sebesar 66,690; 96,512 dan 66,184 mg QE/g sampel, sedangkan nilai kesetaraan aktivitas antioksidan adalah 60,109; 33,938 dan 32,836 mg AAE/g sampel. Fraksi gabungan 4 menunjukkan nilai kesetaraan flavonoid paling tinggi sebesar 299,615 mg QE/g sampel, sedangkan nilai kesetaraan aktivitas antioksidan tertinggi dimiliki fraksi gabungan 6 yaitu sebesar 288,599 mg AAE/g sampel. Aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun puring kura tidak dipengaruhi oleh kandungan flavonoid total karena pada daun puring kura terdapat senyawa lain yang dapat memberikan aktivitas antioksidan seperti senyawa fenolik lain selain flavonoid atau senyawa-senyawa golongan terpenoid.
STUDI ETNOMEDISIN TUMBUHAN OBAT ANTIPIRETIK DAN ANTIGASTRITIS PADA MASYARAKAT DESA SIRNABAYA KECAMATAN RAJADESA KABUPATEN CIAMIS Hendy, Suhendy; Vina, Alvionita; Ira, Rahmiyani
Pharmacoscript Vol. 7 No. 2 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i2.1775

Abstract

Etnomedisin adalah pengetahuan kesehatan dari sudut pandang masyarakat lokal paa suatu etnis tertentu. Masyarakat Desa Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis masih memanfaatkan pengobatan tradisional (Batra) untuk kasus demam dan gastritis e. Praktik pengobatannya selain dilakukan oleh Batra (praktik pengobatan tradisional)  di desa tersebut, dilakukan juga secara mandiri oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan tentang penggunaan obat-obatan sebagai pengobatan antipiretik dan antigastritis yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Sirnabaya. Jenis penelitian menggunakan desain kualitatif metode deskriptif dengan teknik Purposive dan Snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai frekuensi tertinggi sitasi kasus antipiretik adalah daun dadap serep 50,94%, famili fabaceae 53,92%, bagian daun 76,69%, cara pengolahan ditumbuk 64,49%, dan cara penyajian dibalurkan 58,80%. Sedangkan pada kasus gastritis adalah kunyit 62,33%, famili zingiberaceae 91,86%, bagian rimpang 73,71%, cara pengolahan direbus 41,46%, dan cara penyajian diminum 99,45%. Sedangkan nilai RKI  (Rasio Kesepakatan Informan) tertinggi pada kasus antipiretik yaitu influenza sebesar 0,90 dan kasus antigastritis yaitu anoreksia sebesar 0,88.