Analytical thinking skills and problem-solving skills are important competencies that learners need to have in facing challenges in the 21st century. Analytical thinking skills enable learners to analyze information systematically and solve problems in a logical way. Similarly, problem-solving skills support learners in finding solutions to problems faced. This study aims to determine the initial portrait of analytical thinking skills and problem solving skills of students at Al-Madinah Junior High School in Tasikmalaya Regency. The method used in this research is descriptive with 99 respondents of class VIII students selected by purposive sampling. Data were collected through a questionnaire with a Likert scale and analyzed using percentages. The results showed that the students' analytical thinking skills were in the insufficient criteria with an average percentage of 59.60%, while problem solving skills were also in the insufficient criteria with an average percentage of 59.94%. These findings indicate the need for further efforts to improve learners' analytical thinking and problem solving skills, such as the application of varied learning models that are in accordance with the needs of the 21st century. This research is expected to contribute to the development of more effective learning strategies to improve learners' analytical thinking and problem solving skills. ABSTRAKKeterampilan berpikir analitis dan keterampilan pemecahan masalah merupakan kompetensi penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik dalam menghadapi tantangan di abad 21. Keterampilan berpikir analitis memungkinkan peserta didik untuk menganalisis informasi dengan sistematis dan memecahkan masalah dengan cara yang logis. Begitu pula, keterampilan pemecahan masalah mendukung peserta didik dalam menemukan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potret awal keterampilan berpikir analitis dan keterampilan pemecahan masalah peserta didik di SMP Al-Madinah Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan responden penelitian sebanyak 99 peserta didik kelas VIII yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala Likert dan dianalisis menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir analitis peserta didik berada pada kriteria kurang dengan rata-rata persentase 59,60%, sementara keterampilan pemecahan masalah juga berada pada kriteria kurang dengan rata-rata persentase 59,94%. Temuan ini menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan keterampilan berpikir analitis dan pemecahan masalah peserta didik, seperti penerapan model pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan abad 21. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir analitis dan pemecahan masalah peserta didik.