Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PERBEDAAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN E-LEARNING DAN KONVENSIONAL Badriah, Liah; Ramdani, Dani; Suharsono, Suharsono
Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Bioedusiana
Publisher : LP3MPM Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.42 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan berfikir kritis mahasiswa yang proses pembelajarannya menggunakan pembelajaran e-learning dan konvensional pada konsep ekosistem. Metode yang digunakan adalah metode komparatif dengan populasi seluruh mahasiswa biologi semester satu dengan sampel yang diambil adalah kelas 1A dan 1C yang masing-masing sebanyak 30 orang dan sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan soal essay untuk memperoleh data kemampuan berfikir kritis mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) dengan taraf signifikan (α) = 5% menggunakan SPSS 21 for Windows. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan nilai sig.(2 tailed) sebesar 0, 83 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan Ho diterima artinya tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar mahasiswa biologi yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran e-learning dan konvensional.Kata kunci : E-learning, konvensional, berfikir kritis
PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN E-LEARNING DAN KONVENSIONAL Suharsono, Suharsono; Ramdani, Dani; Badriah, Liah
Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Bioedusiana
Publisher : LP3MPM Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34289/bioed.v2i1.222

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa biologi yang proses pembelajarannya menggunakan pendekatan e-learning dan konvensional pada konsep sistem pencernaaan makanan. Metode penelitian ini adalah metode komparatif yang menggunakan rancangan posttest control group design dengan populasi seluruh mahasiswa semester I program studi pendidikan Biologi FKIP UNSIL dengan sampel sebanyak 2 kelas yang diambil secara cluster random sampling yaitu kelas 1A sebanyak 30 orang dan kelas 1 C sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan posttest untuk memperoleh data kemampuan akhir hasil belajar dan rubrik untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis mahasiswa, teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) dengan taraf signifikan (α) = 5%. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan nilai sig. (2 tailed) sebesar 0,690 >0,05 untuk hasil belajar dan sig. (2 tailed) sebesar 0, 83 > 0,05 untuk berfikir kritis, dari data tersebut disimpulkan Ho diterima artinya tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar dan kemampuan berfikir kritis mahasiswa biologi yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran e-learning dan konvensional.Kata kunci: e-learning, pembelajaran konvensional, hasil belajar, kemampuan berpikir kritis
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH IPA Euis Utikah; Suharsono Suharsono; Liah Badriah
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya I Tahun 2019 ISBN: 978-602-9250-40-4
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan pemecahan masalah peserta didik antara kelas yang menggunakan model pembelajaran group investigation dan discovery learning pada materi pemanasan global. Metode peneitian ini adalah metode komparatif yang menggunakan rancangan posttest control group design dengan populasi seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 12 Kota Tasikmalaya dengan sampel 2 kelas yang diambil secara cluster random sampling yaitu kelas VII H sebanyak 28 orang yang menggunakan model pembelajaran group investigation dan kelas VII I sebanyak 28 orang yang menggunakan model pembelajaran discovery learning. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan posttest untuk memperoleh data keterampilan pemecahan masalah peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) dengan taraf signifikan (α) =5%. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan nilai sig.(2 tailed) sebesar 0,00 <0,05 untuk keterampilan pemecahan masalah, dari data tersebut disimpulkan H0 ditolak artinya ada perbedaan signifikan keterampilan pemecahan masalah yang proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran group investigation dan model pembelajaran discovery learning.
PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING LEARNIG (PPL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Siti Nina Ilmayuni; Edi Hernawan; Liah Badriah
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya I Tahun 2019 ISBN: 978-602-9250-40-4
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada abad 21 sumberdaya manusia dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, diantaranya yaitu kemampuan berpikir kritis. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa dalam pembelajaran di SMA Islam peserta didik hanya mampu mencapai level intermediate yang mengukur kemampuan sampai applying. Sedangkan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik harus memenuhi sampai level analyzing, evaluate, dan create. Sehingga berpikir kritis peserta didik masih rendah. Sehingga perlunya penerapan model Group Investigation dengan pendekatan Problem Posing Learning (PPL) untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model group investigation dengan pendekatan problem posing learning (PPL) terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi psikotropika di kelas XI MIPA SMA Islam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018 sampai dengan bulan Mei 2019 di SMA Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah true eksperimental dengan desain pretest-posttest control group desain, populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kelas XI MIPA SMA Islam Cipasung sebanyak lima kelas, dengan jumlah peserta didik sebanyak 155 peserta didik. Sampel yang digunakan sebanyak dua kelas yang diambil dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas XI MIPA 3 sebanyak 32 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 2 sebanyak 32 peserta didik sebagai kelas kontrol. Untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik digunakan instrumen berupa tes kemampuan berpikir kritis dengan lima indicator dari Ennis yang berjumlah 16 butir soal uraian. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan taraf signifikan (α) = 5%. Hasil penelitian menunjukkan thitung berada di daerah penolakan H0. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model group investigation dengan pendekatan problem posing learning (PPL) terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi psikotropika di kelas XI MIPA SMA Islam Cipasung.
PERBEDAAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) DAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Mery Kristin; Edi Hernawan; Liah Badriah
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya I Tahun 2019 ISBN: 978-602-9250-40-4
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yang merupakan kompetensi di kurikulum 2013 adalah keterampilan pemecahan masalah. Namun, dalam proses pembelajaran guru belum memberdayakan keterampilan pemecahan masalah peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keterampilan pemecahan masalah peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Search Solve Create and Share (SSCS) dan model pembelajaran Discovery Learning. Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental. Desain penelitian yang digunakan adalah one shot case study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X MIPA SMA Negeri di Tasikmalaya sebanyak 8 kelas yang terdiri dari 288 peserta didik dan sampel yang digunakan 2 kelas diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu kelas model pembelajaran Search Solve Create and Share (SSCS) dan model pembelajaran Discovery Learning. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes keterampilan pemecahan masalah dengan bentuk tes berupa soal uraian. Teknik pengolahan data dan analisis data menggunakan uji t dengan taraf signifikan (α) = 0,05. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis didapat kesimpulan bahwa terdapat perbedaan keterampilan pemecahan masalah peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Search Solve Create and Share (SSCS) dan model pembelajaran Discovery Learning.
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI APPYPIE TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SUB KONSEP ALAT INDERA Juliana Estuti; Purwati Kuswarini Suprapto; Liah Badriah
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya I Tahun 2019 ISBN: 978-602-9250-40-4
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada zaman alfa ini minat dalam membaca buku peserta didik sangatlah berkurang karena peserta didik menginginkan hal yang lebih praktis dalam memahami materi, seperti fakta di lapangan menunjukkan bahwa dalam pembelajaran di SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya masih banyak peserta didik yang tidak memperhatikan guru saat pembelajaran dan banyak peserta didik yang tidak membawa buku sebagai sumber referensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi appypie terhadap hasil belajar peserta didik pada sub konsep alat indera di kelas XI SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah true exsperiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI MIPA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya sebanyak 5 kelas yang terdiri dari 167 peserta didik dan sampel yang digunakan 2 kelas diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu ada kelas eksperimen menggunakan media pembelajaran aplikasi appypie dan ada kelas kontrol menggunakan media pembelajaran powerpoint. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar peserta didik berjumlah 35 soal yang di lakukan sebelum (pretest) dan sesudah (postest). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan taraf signifikan (α) = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan t hitung berada di daerah penolakan Ho. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi appypie terhadap hasil belajar peserta didik pada sub konsep alat indera.
PROFIL DAN ANALISIS AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DALAM EKSTRAK AIR MENIRAN YANG DIKERINGKAN DENGAN METODE YANG BERBEDA Profile and Analysis of Antioxidant Activity in Dried Meniran Water Extracts using Different Methods Ai Sri Kosnayani; Liah Badriah; Asep Kurnia Hidayat; Muhammad Eka Asri Rizal
Media Gizi Indonesia Vol. 16 No. 2 (2021): JURNAL MEDIA GIZI INDONESIA (National Nutrition Journal)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v16i2.150-155

Abstract

Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) is a medicinal plant that can reduce obesity status, hypoglycemic, hypotensive, and have antioxidant activity. Meniran has been long used as a medicinal plant, but its utilization in a form of water infusion is still rare. This research is a continuation study which aims to identify the biomolecules that have antioxidant activity in water infusion of meniran. The making of water infusion of meniran requires drying process, which can be done by room temperature drying and sun drying. Phenol and fl avonoid compounds in meniran are assumed to have antioxidant activity. Both compounds are easily oxidized and isomerized due to sun exposure. It is assumed that the drying method will aff ect the presence of phenol and fl avonoid compounds and its antioxidant activity. The study began with the process of sun drying and room temperature without direct sun exposure. Then the extraction process used water soxhlet by soxhlet extraction method. The extract was then tested qualitatively using the DPPH IC50 method. The results of the qualitative analysis with meniran color visualization are positive containing fl avonoids and phenols. The results of quantitative analysis of meniran which are dried by sun drying; fl avonoids 0.90% w/w and 1.65% w/w phenols, in samples stored at room temperature: 2.00% w/w fl avonoids and phenol 56.16% w/w. The antioxidant activity of IC50-DPHH in extract concentrations (2, 4, 6, 8, 10, 15, 20 ppm) of dried meniran at room temperature 18.48 ppm, sun drying cannot be determined.
Peranan Media Sparkol Videoscribe Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Lintas Minat Biologi Cita Sari Dewi; Purwati Kuswarini Suprapto; Liah Badriah
JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol 4, No 2 (2019): November 2019
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.092 KB) | DOI: 10.31932/jpbio.v4i2.456

Abstract

Program lintas minat yang diterapkan dalam kurikulum 2013 pada kenyataannya belum menghasilkan peningkatan dalam hasil belajar kognitif peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sparkol videoscribe terhadap hasil belajar peserta didik lintas minat pada materi sistem endokrin. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPS SMAS PGRI 43 Singaparna dengan jumlah peserta didik 42 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas yaitu kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan media sparkol videoscribe dan XI IPS 2 sebagai kelas kontrol yang  pembelajarannya menggunakan media power point. Insrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda sebanyak 31 soal. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji ANCOVA dengan taraf signifikan 0,05%. Hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan media sparkol videoscribe mampu meningkatkan hasil belajar pesera didik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh media sparkol videoscribe terhadap hasil belajar dan pada materi sistem endokrin. 
Pemanfaatan Tumbuhan Obat Sebagai Indigenous Knowledge Masyarakat Tasikmalaya serta Peranannya dalam Pembelajaran Biologi berbasis Etnopedagogik Tezar Rivaldo Pakpahan; Fira Regina Ryandita; Yustika Herawati; Suci Ismiatul Hasanah; Abdul Aziz Habibi; Diana Hernawati; Liah Badriah
Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 4, No 1 (2019): Bioedusiana
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi - Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.32 KB) | DOI: 10.34289/285225

Abstract

Tasikmalaya merupakan daerah yang kaya akan budaya dan memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah. kekayaan tersebut meliputi nilai moral, pengetahuan, teknologi dan kesehatan yang digunakan secara turun-temurun dalam tradisi lokal. Selama ini sudah banyak jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Tasikmalaya dan sudah menjadi sebuah kearifan lokal bagi warga setempat, permasalahannya adalah sebagian besar suatu kebudayaan terun-temurun tersebut dilakukan secara lisan, sehingga minim akan dilakukannya identifikasi dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang jenis-jenis tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Tasikmalaya sebagai Indigenous Knowledge. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pengambilan data meliputi wawancara dan observasi. Hasil penelitian dari 20 orang responden terdapat 6 orang responden laki-laki yang mengetahui atau memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat dan 4 orang tidak mengetahuinya. Begitupun dengan responden perempuan, terdapat 5 orang yang mengetahui tentang pemanfaatan tanaman obat dan 5 orang lagi tidak mengetahunya. Secara keseluruhan terdapat 11 responden yang mengetahui atau memiliki pengetahuan tentang penggunaan tanaman obat yang dikategorikan sebagai Indigenous Knowledge. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa Indigenous knowledge yang dimiliki oleh generasi Z lebih rendah dari generasi Baby Boomers. Padahal seharusnya generasi Z memiliki pengetahuan yang lebih akan hal ini, karena pemanfaatan tanaman dipelajari di bangku sekolah. Adapun tanaman yang digunakan sebagai tanaman obat sebagian besar sudah tepat guna dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Sehingga pengetahuan yang sifatnya turun temurun atau disebut dengan Indigenous knowledge bukanlah hanya sebatas mitos
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN BLENDED LEARNING DAN E-LEARNING PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Dani Ramdani; Liah Badriah
BIO EDUCATIO : (The Journal of Science and Biology Education) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.721 KB) | DOI: 10.31949/be.v3i1.1077

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this research was to know the difference of the students learning  outcomes  using  blended learning and e-learning on  the concept human digetive System.This research was done on August 2016 until October  2016 in Biology educational Department. The method that is used in this research is pre- experimental method. The population of this research is all first semester students are four classes with 137 students. Samples used by 2 classes are taken by cluster random sampling is A class  with 32 students and B class with 32 students. Research instrument is a learning outcomest test about human digetive System concept ,This test consist of 30 items of multiple choice question with five options in each question. The researcher use tcount to analyze the data result with a significance level (α) = 5 %.Result  of  the  research  shows  that  difference  of  student’s learning outcomes that use blended learning and e-learnig on the concept human digestive System. Keywords: blended learning, e-learning, human digestive system. ABSTRAKPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar mahasiswa yang proses pembelajarannya menggunakan blended learning dan e-learning pada materi sistem pencernaan manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustsu 2016 sampai dengan bulan Oktober 2016 di jurusan pendidikan biologi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat 1 sebanyak empat kelas,  dengan  jumlah  siswa  sebanyak  137  mahasiswa.  Sampel  yang  digunakan sebanyak dua kelas yang diambil dengan cluster random sampling yaitu kelas A sebanyak 32 siswa dan kelas B sebanyak 32 siswa. Instrumen penelitian adalah tes hasil belajar pada materi sistem pencernaan manusia. Tes ini berupa pilihan majemuk sebanyak 30 butir soal dengan lima options. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan taraf signifikan (α) = 5 %. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data menunjukan terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa yang model pembelajarannya menggunakan blended learning dan e-learning pada materi sistem pencernaan manusia. Kata Kunci: blended learning, e-learning,  sistem pencernaan manusia.