Manfaati, Sekarwuni
LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN YANG MENGHADAPI UJIAN AKHIR SKRIPSI DI STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR Manfaati, Sekarwuni
Jurnal Kesehatan Bina Generasi Vol 9 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.32 KB)

Abstract

Kecemasan merupakan sesuatu yang wajar oleh karena setiap orang menginginkan segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari segala marabahaya atau kegagalan (Purba, dkk, 2008). Kecemasan ringan dapat mendorong meningkatnya performa dan tingkat kecemasan ini masih tergolong normal. Namun apabila kecemasan sangat besar, justru akan sangat mengganggu (Fausiah, 2012).Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan ada pengaruh terapi tertawa terhadap tingkat kecemasan pada mahasiswa S1 keperawatan yang menghadapi ujian skripsi di STIKes Bina Generasi Polewali Mandar. Di uji kelompok terapi tertawa menggunakan uji Marginal Homogenity untuk mengetahui ada pengaruh bermakna sebelum dan sesudah terapi. Populasinya adalah 20 orang mahasiswa yang menghadapi ujian skripsi di STIKes Bina Generasi Polewali Mandar. Tehnik sampel yang digunakan secara Total sampling dan terdiri dari 20 responden dimana 20 responden diukur sebelum dan setelah memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara tidak terstruktur dan observasi langsung pada pasien. bahwa ada pengaruh sebelum dan sesudah terapi tertawa terhadap tingkat kecemasan. Hal ini dapat dilihat dengan nilai P = 0.002 yaitu kurang dari tingkat kemaknaan α = 0.05 sehingga menunjukan ada pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan tingkat kecemasan Berdasarkan hasil penelitian adalah terapi tertawa mempengaruhi penurunan tingkat kecemasan mahasiswa yang menghadapi ujian skripsi.. Sedangkan saranyang dianjurkan bagi peneliti memperbanyak jumlah sampel yang ada agar hasilnya lebih bermakna dan lebih akurat dari penelitian ini. Kata Kunci : Terapi Tertawa, Tingkat Kecemasan , Marginal Homogenity
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI WILAYAH KERJA BPS SALSA MANDING KECAMATAN POLEWALI KABUPATEN POLEWALI MANDAR manfaati, sekarwuni
Jurnal Kesehatan Bina Generasi Vol 7 No 2 (2015): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.848 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pemberian  ASI secara dini memberi kemungkinan delapan kali lebih besar dalam memberikan ASI eksklusif. Inisiasi menyusu dini (IMD) akan meningkatkan keberhasilan pemberian ASI ekslusif enam bulan. Kontak dini ibu dan bayi akan meningkatkan waktu menyusu menjadi dua kali lebih lama dibandingkan kontak yang lambat (Ertem,2001; Giugliani , 2004; Vaidya, K. Et al, 2005; Februhartanty, 2008). Berdasarkan studi pendahuluan di Bidan Praktek Swasta (BPS) “S” Manding Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar pada 10 orang ibu hamil dengan metode wawancara didapatkan hasil 6 orang (60%) dari 10 ibu hamil mempunyai pengetahuan kurang tentang IMD, 1 orang (10 %) dari10 ibu hamil mempunyai pengetahuan cukup tentang IMD dan 2 orang (20%) dari 10 ibu hamil mengetahui tentang IMD. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui secara umum Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini Di Wilayah Kerja BPS “S” Manding Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang ada di BPS “S” Manding Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar, periode Januari sampai Maret 2014, dimana jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 120 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah 55 ibu hamil  yang mendukung dan bisa membaca serta menulis; penentuan jumlah sampel dalam penelitian yang digunakan adalah Simple random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam dalam anggota populasi. Hasil : rata-rata responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang pengertian inisiasi menyusu dini yaitu sebanyak 22 orang (44%), kriteria pengetahuan baik 23 orang (46%) dan kriteria pengetahuan kurang 5 orang (10%) dari 55 responden. responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang manfaat inisiasi menyusu dini. Dimana tabel tersebut dapat dilihat bahwa ibu dengan tingkat pengetahuan cukup 14 orang (28%), pengetahuan kurang 20 orang (40%) dan pengetahuan baik terdapat 16 orang (32%) dari 55 responden. Responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang hal yang harus diperhatikan saat proses inisiasi menyusu dini yaitu sebanyak 19 responden atau (38%), dan yang memperoleh kriteria baik sebanyak 12 responden atau (24%). Simpulan dan saran : Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa peran tenaga kesehatan masih sangat diperlukan khususnya dalam memberikan pelayanan dan penyuluhan tentang inisiasi menyusu dini. Proses pendidikan hendaknya lebih memberikan wawasan dan juga ilmu yang lebih mendalam tentang inisiasi menyusu dini sehingga ilmu pengetahuan yang diperoleh peserta didik dapat diaplikasikan di masyarakat.  
GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PUSKESMAS PEKKABATA manfaati, sekarwuni
Jurnal Kesehatan Bina Generasi Vol 8 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.888 KB)

Abstract

Latar belakang : Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker kedua paling banyak diderita kaum wanita setelah kanker mulut/leher rahim. SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kanker dalam payudara wanita (Yustina 2013: 73). Tujuan penelitian : ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di  Puskesmas Pekkabata. Metode penelitian : ini adalah deskriptif dengan tujuan utama untuk menggambarkan suatu kedaaan secara objektif dengan jumlah populasi adalah wanita usia subur 1655 dengan jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 94  dengan menggunakan tehnik Accidental sampling dengan alat ukur yang digunakan adalah kuisioner. Hasil penelitian : ini menyatakan bahwa pengetahuan wanita usia subur tentang pengertian pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Puskesmas Pekkabata termaksud dalam kategori baik adalah 52,13%, pengetahuan wanita usia subur tentang cara pencegahan kanker payudara termaksud dalam kategori cukup adalah 55,32%, pengetahuan wanita usia subur tentang manfaat pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) termaksud dalam kategori cukup adalah 51,06%, dan pengetahuan wanita usia subur tentang cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) termaksud dalam kategori kurang adalah 50,00%. Kesimpulan : menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Puskesmas di kategorikan, Cukup sebanyak 60 wanita usia subur dengan presentase 63.83%. dan diharapkan adanya peningkatan dalam hal pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).