Belakang: Penyakit diare merupakan masalah yang sering dihadapi di Indonesia. Masalah ini menjadi semakin serius karena keterlambatan pengambilan tindakan penanggulangannya. Untuk mengurangi permasalahan yang diakibatkan diare diperlukan upaya untuk mengetahui keadaan-keadaan yang menjurus akan terjadinya KLB diare. Beberapa faktor penyebab terjadinya penyakit diare adalah jauhnya jangkauan unit pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta, faktor pendidikan dan pengetahuan masyarakat serta perilaku masyarakat dalam menggunakan sarana air bersih dan faktor lingkungan yang belum memenuhi standar kesehatan.Angka penemuan kasus penyakit diare di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2010 adalah 6.521 orang yang terdiri dari anak umur kurang dari 1 tahun sebanyak 1782 anak, umur 1 – 4 tahun sebanyak 2023 anak dan umur 5 tahun ke atas sebanyak 2716 anak. Angka kematian akibat diare sebanyak 4 orang yang terdiri dari bayi umur kurang dari 5 tahun sebanyak 2 orang dan sisanya anak umur lebih dari 5 tahun (Dinkes Polman, 2011) Lokasi penelitian ini bertempat di Wilayah Kerja Puskesmas Tutar yang angka kejadian diare tertinggi diantara puskesmas-puskesmas lainnya selama tahun 2011 yaitu sebanyak 315 kasus. Tingginya angka kejadian diare di Puskesmas Tutar Kecamatan Tutar Kabupaten Polman salah satunya dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan yangdimiliki kebanyakan masyarakat dalam penggunaan air bersih, kurangnya keluarga yang memiliki sumur gali/bor maupun PAM. Kebanyakan masyarakat menggunakan air untuk kehidupan sehari-harinya (mandi, cuci, kakus dan memasak) berasal dari sungai baik musim hujan maupun musim kemarau, dimana air sungai tersebut kurang jernih dan banyak mengandung kotoran (Puskesmas Tutar, 2011). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan kepala keluarga dalam penggunaan air bersih dengan kejadian diare di Puskesmas Tutar Kecamatan Tutar Kabupaten Polman dengan jenis penelitian menggunakan studi cross sectional Populasi penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang ada di Puskesmas Tutar Kecamatan Tutar Kabupaten Polewali Mandar sebanyak 5057 kepala keluarga. Tekhnik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proporsional random sampling, sebanyak 98 responden.