salca, muhammad akbar
LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN YANG MENGHADAPI UJIAN AKHIR SKRIPSI DI STIKES BINAGENERASI POLEWALI MANDAR salca, muhammad akbar
Jurnal Kesehatan Bina Generasi Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.989 KB)

Abstract

Kecemasan merupakan sesuatu yang wajar oleh karena setiap orang menginginkan segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari segala marabahaya atau kegagalan (Purba, dkk, 2008). Kecemasan ringan dapat mendorong meningkatnya performa dan tingkat kecemasan ini masih tergolong normal. Namun apabila kecemasan sangat besar, justru akan sangat mengganggu (Fausiah, 2012). Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan ada pengaruh terapi tertawa terhadap tingkat kecemasan pada mahasiswa S1 keperawatan yang menghadapi ujian skripsi di STIKes Binan Generasi Polewali Mandar. Di uji  kelompok terapi tertawa menggunakan uji Marginal Homogenity  untuk mengetahui ada pengaruh bermakna sebelum dan sesudah terapi. Populasinya adalah 20 orang mahasiswa yang menghadapi ujian skripsi di STIKes Bina Generasi Polewali Mandar. Tehnik sampel yang digunakan secara Total sampling dan terdiri dari 20 responden dimana 20 responden diukur sebelum dan setelah memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara tidak terstruktur dan observasi langsung pada pasien. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh sebelum dan sesudah terapi tertawa terhadap tingkat kecemasan. Hal ini dapat dilihat dengan nilai P = 0.002 yaitu kurang dari tingkat kemaknaan α = 0.05 sehingga menunjukan ada pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan tingkat kecemasan. Berdasarkan hasil penelitian adalah terapi tertawa mempengaruhi penurunan tingkat kecemasan mahasiswa yang menghadapi ujian skripsi.. Sedangkan saran yang dianjurkan bagi peneliti memperbanyak jumlah sampel yang ada agar hasilnya lebih bermakna dan lebih akurat dari penelitian ini.
HUBUNGAN PENGETAHUAN KEPALA KELUARGA DALAM PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUTAR KECAMATAN TUTAR KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2015 salca, muhammad akbar
Bina Generasi : Jurnal Kesehatan Vol 7 No 2 (2015): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.483 KB) | DOI: 10.35907/jksbg.v7i2.72

Abstract

Belakang: Penyakit diare merupakan masalah yang sering dihadapi di Indonesia. Masalah ini menjadi semakin serius karena keterlambatan pengambilan tindakan penanggulangannya. Untuk mengurangi permasalahan yang diakibatkan diare diperlukan upaya untuk mengetahui keadaan-keadaan yang menjurus akan terjadinya KLB diare. Beberapa faktor penyebab terjadinya penyakit diare adalah jauhnya jangkauan unit pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta, faktor pendidikan dan pengetahuan masyarakat serta perilaku masyarakat dalam menggunakan sarana air bersih dan faktor lingkungan yang belum memenuhi standar kesehatan.Angka penemuan kasus penyakit diare di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2010 adalah 6.521 orang yang terdiri dari anak umur kurang dari 1 tahun sebanyak 1782 anak, umur 1 – 4 tahun sebanyak 2023 anak dan umur 5 tahun ke atas sebanyak 2716 anak. Angka kematian akibat diare sebanyak 4 orang yang terdiri dari bayi umur kurang dari 5 tahun sebanyak 2 orang dan sisanya anak umur lebih dari 5 tahun (Dinkes Polman, 2011) Lokasi penelitian ini bertempat di Wilayah Kerja Puskesmas Tutar yang angka kejadian diare tertinggi diantara puskesmas-puskesmas lainnya selama tahun 2011 yaitu sebanyak 315 kasus. Tingginya angka kejadian diare di Puskesmas Tutar Kecamatan Tutar Kabupaten Polman salah satunya dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan yangdimiliki kebanyakan masyarakat dalam penggunaan air bersih, kurangnya keluarga yang memiliki sumur gali/bor maupun PAM. Kebanyakan masyarakat menggunakan air untuk kehidupan sehari-harinya (mandi, cuci, kakus dan memasak) berasal dari sungai baik musim hujan maupun musim kemarau, dimana air sungai tersebut kurang jernih dan banyak mengandung kotoran (Puskesmas Tutar, 2011). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan kepala keluarga dalam penggunaan air bersih dengan kejadian diare di Puskesmas Tutar Kecamatan Tutar Kabupaten Polman dengan jenis penelitian menggunakan studi cross sectional Populasi penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang ada       di Puskesmas Tutar Kecamatan Tutar Kabupaten Polewali Mandar sebanyak 5057 kepala keluarga. Tekhnik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proporsional random sampling, sebanyak 98 responden.