Articles
Analisis Penetapan Break Event Point Pada Produk Spirulina di PT. Neoalgae Indonesia Makmur Gresik
Afif, Muhajir;
Setiawan, Wahyu Ribut
GEMA EKONOMI Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
PT. Neoalgae Indonesia Makmur merupakan perusahaan yang berjalan dibidang manufaktur nutrisi yakni memproduksi Spirulina. Untuk dapat bertahan hidup dan tumbuh menjadi lebih besar, dalam menjalankan kegiatannya maka PT. Neoalgae Indonesia Makmur menggunakan analisis penetapan Break Even Point (BEP).Dalam suatu perusahaan sangat diperlukan untuk mengetahui hubungan antara volume produksi, volume penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya lainnya baik yang bersifat tetap maupun variabel dan laba atau rugi.Untuk dapat mengantisipasi adanya kerugian, maka perusahaan perlu menetapkan berapa harga produk minimun yang akan dijual dengan beserta besarnya quantiti minimun yang harus dijual supaya perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, penelitian fokus pada hal – hal yang berkaitan dengan konsep perhitungan Break Even Point pada produk Spirulina guna menentukan harga jual dan quantiti minimun, sehingga perusahaan masih bisa berjalan dan tidak mengalami kerugian.
IMPLEMENTASI ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA PT. WONOAGUNG SEJAHTERA DI GRESIK
Afif, Muhajir;
Habibah, Hani'atul
GEMA EKONOMI Vol 2 No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Semakin banyaknya teknologi dan informasi, menuntut setiap perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut dalam persaingan global. Salah satu stategi yang dilakukan oleh perusahaanagar dapat bersaing dalam pasar bebas adalah dengan efisiensi biaya, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan kemampuan.Industri penggergajian kayu merupakan salah satu perusahaan yang ikut bersaing dalam pasar bebas. Pembangunan dan pengembangan industri penggergajian kayu diharapkan mampu menunjang peningkatan perekonomian Indonesia. Industri penggergajian kayu tidak terlepas dari ketersediaan bahan baku. Beberapa tahun belakangan terlihat bahwa ada ketidakseimbangan antara suplay bahan baku dari hutan dengan permintaan industri kayu.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dari proses pendekatan Activity based costing dalam menghasilkan perhitungan harga pokok produk kayu gergajian pada PT. Wonoagung Sejahtera di Gresik, sehingga dapat diketahui dengan jelas unsur-unsur biaya yang terlibat dalam tahapan perhitungan harga pokok produksi.Untuk mengetahui perbandingan besarnya harga pokok produksi kayu gergajian dengan menggunakan metode akuntansi biaya Tradisional dan Activity Based Costing system pada PT. Wonoagung Sejahtera di Gresik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran / kuantitatif dan kualitatif. Hasil penemuan dari penelitian ini adalah Activity-Based Costing System memberikan hasil lebih kecil dengan Sistem Tradisional pada produk Usuk selisih Rp 1.429.160 dan Balok selisih Rp 1.385.842 jenis kayu kamper, sedangkan jenis kayu keruing pada produk Papan selisih Rp 504.280, Balok selisih Rp 39.930, dan Export Rp 357.183 selisih lebih kecil. Selisih Harga Pokok Perbedaan yang terjadi Antara Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Sistem Tradisional dengan Activity-Based Costing System disebabkan karena pembebanan Biaya Overhead Pabrik pada masing-masing produk. Pada Sistem Tradisional biaya pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu Cost Driver saja. Pada metode Activity-Based Costing System, Biaya Overhead Pabrik pada masing-masing produk dibebankan pada banyak Cost Driver, sehingga Activity-Based Costing System mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap jenis produk secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.
ANALISIS PENGANGGARAN MODAL SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MENYEWA AKTIVA TETAP PADA PT. PJB UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH TIMUR
Afif, Muhajir;
Bintarti, Bintarti
GEMA EKONOMI Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Perkembangan perekonomian dunia yang semakin pesat disertai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi memberikan dampak yang besar bagi kemajuan ekonomi Indonesia. Adanya arus globalisasi yang tengah melanda dunia perekonomian juga bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat. Mudahnya akses informasi dan transportasi yang mampu menembus jarak dan batas antara negara semakin membuka perekonomian global. Bagi perusahaan yang mampu mengikuti perkembangan perekonomian global maka akan tetap bertahan dan bagi perusahaan yang tidak mampu mengikuti perkembangan perekonomian global maka akan tersingkir dengan sendirinya. Hal ini tentunya memperketat persaingan global diantara perusahaan-perusahaan yang ada.Dalam hal mempertahankan kelangsungan hidup, diperlukan strategi-strategi yang tepat bagi perusahaan. Oleh karena itu perlu diadakan belanja modal oleh suatu perusahaan. Belanja Modal adalah komitmen jangka panjang atas sumber daya untuk merealisasikan manfaat masa depan. Teknik penganggaran belanja modal merupakan salah satu fungsi pengambilan keputusan - keputusan manajerial yang paling penting. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahahui analisis penganggaran modal sebagai alat pengambilan putusan menyewa atau membeli aktiva tetap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran/metode kualitatif dengan kuantitatif. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah dari hasil perhitungan secara keseluruhan teknik penggaran modal maka diambil keputusan bahwa pembelian investasi tetap dapat diterima.
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN PADA INDUSTRI MANUFACTUR DI GRESIK
Afif, Muhajir
GEMA EKONOMI Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
of targets to be achieved by the department manager of a company in conducting a series of specific activities in the future. Budget is a management tool in allocating limited resources and funding resources of the organization to achieve goals. The budget requires certainty, whether the organization has been implementing what has been specified in the plan. It is therefore necessary to control, control regarding the implementation of policy, implementation and evaluation of the implementation of the corrective action being taken under the standard. Given the importance of the budget in an organization requires a company to translate the overall budget standards into the plan long-term goals and short-term goals.Research is by using a quantitative method aims to examine the effect of budgetary participation on the budget gap in manufacturing firms in Gresik, and examine the influence of organizational commitment, job involvement and environmental uncertainty on budget gap in manufacturing firms in Gresik.The test results in this study found that participation in the budget, organizational commitment, job involvement and environmental uncertainty together have a significant relationship to the budget gap shown by the F count of 6.078 (F table = 2.469). The magnitude of the influence of the five independent variables to the gap is equal to 67.9% which means that 32.1% influenced by other variables not included in this study.
Analisis Penetapan Break Event Point Pada Produk Spirulina di PT. Neoalgae Indonesia Makmur Gresik
Afif, Muhajir;
Setiawan, Wahyu Ribut
GEMA EKONOMI Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
PT. Neoalgae Indonesia Makmur merupakan perusahaan yang berjalan dibidang manufaktur nutrisi yakni memproduksi Spirulina. Untuk dapat bertahan hidup dan tumbuh menjadi lebih besar, dalam menjalankan kegiatannya maka PT. Neoalgae Indonesia Makmur menggunakan analisis penetapan Break Even Point (BEP).Dalam suatu perusahaan sangat diperlukan untuk mengetahui hubungan antara volume produksi, volume penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya lainnya baik yang bersifat tetap maupun variabel dan laba atau rugi.Untuk dapat mengantisipasi adanya kerugian, maka perusahaan perlu menetapkan berapa harga produk minimun yang akan dijual dengan beserta besarnya quantiti minimun yang harus dijual supaya perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, penelitian fokus pada hal – hal yang berkaitan dengan konsep perhitungan Break Even Point pada produk Spirulina guna menentukan harga jual dan quantiti minimun, sehingga perusahaan masih bisa berjalan dan tidak mengalami kerugian.
IMPLEMENTASI ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA PT. WONOAGUNG SEJAHTERA DI GRESIK
Afif, Muhajir;
Habibah, Hani'atul
GEMA EKONOMI Vol 2 No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Semakin banyaknya teknologi dan informasi, menuntut setiap perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut dalam persaingan global. Salah satu stategi yang dilakukan oleh perusahaanagar dapat bersaing dalam pasar bebas adalah dengan efisiensi biaya, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan kemampuan.Industri penggergajian kayu merupakan salah satu perusahaan yang ikut bersaing dalam pasar bebas. Pembangunan dan pengembangan industri penggergajian kayu diharapkan mampu menunjang peningkatan perekonomian Indonesia. Industri penggergajian kayu tidak terlepas dari ketersediaan bahan baku. Beberapa tahun belakangan terlihat bahwa ada ketidakseimbangan antara suplay bahan baku dari hutan dengan permintaan industri kayu.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dari proses pendekatan Activity based costing dalam menghasilkan perhitungan harga pokok produk kayu gergajian pada PT. Wonoagung Sejahtera di Gresik, sehingga dapat diketahui dengan jelas unsur-unsur biaya yang terlibat dalam tahapan perhitungan harga pokok produksi.Untuk mengetahui perbandingan besarnya harga pokok produksi kayu gergajian dengan menggunakan metode akuntansi biaya Tradisional dan Activity Based Costing system pada PT. Wonoagung Sejahtera di Gresik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran / kuantitatif dan kualitatif. Hasil penemuan dari penelitian ini adalah Activity-Based Costing System memberikan hasil lebih kecil dengan Sistem Tradisional pada produk Usuk selisih Rp 1.429.160 dan Balok selisih Rp 1.385.842 jenis kayu kamper, sedangkan jenis kayu keruing pada produk Papan selisih Rp 504.280, Balok selisih Rp 39.930, dan Export Rp 357.183 selisih lebih kecil. Selisih Harga Pokok Perbedaan yang terjadi Antara Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Sistem Tradisional dengan Activity-Based Costing System disebabkan karena pembebanan Biaya Overhead Pabrik pada masing-masing produk. Pada Sistem Tradisional biaya pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu Cost Driver saja. Pada metode Activity-Based Costing System, Biaya Overhead Pabrik pada masing-masing produk dibebankan pada banyak Cost Driver, sehingga Activity-Based Costing System mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap jenis produk secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.
ANALISIS PENGANGGARAN MODAL SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MENYEWA AKTIVA TETAP PADA PT. PJB UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH TIMUR
Afif, Muhajir;
Bintarti, Bintarti
GEMA EKONOMI Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Perkembangan perekonomian dunia yang semakin pesat disertai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi memberikan dampak yang besar bagi kemajuan ekonomi Indonesia. Adanya arus globalisasi yang tengah melanda dunia perekonomian juga bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat. Mudahnya akses informasi dan transportasi yang mampu menembus jarak dan batas antara negara semakin membuka perekonomian global. Bagi perusahaan yang mampu mengikuti perkembangan perekonomian global maka akan tetap bertahan dan bagi perusahaan yang tidak mampu mengikuti perkembangan perekonomian global maka akan tersingkir dengan sendirinya. Hal ini tentunya memperketat persaingan global diantara perusahaan-perusahaan yang ada.Dalam hal mempertahankan kelangsungan hidup, diperlukan strategi-strategi yang tepat bagi perusahaan. Oleh karena itu perlu diadakan belanja modal oleh suatu perusahaan. Belanja Modal adalah komitmen jangka panjang atas sumber daya untuk merealisasikan manfaat masa depan. Teknik penganggaran belanja modal merupakan salah satu fungsi pengambilan keputusan - keputusan manajerial yang paling penting. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahahui analisis penganggaran modal sebagai alat pengambilan putusan menyewa atau membeli aktiva tetap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran/metode kualitatif dengan kuantitatif. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah dari hasil perhitungan secara keseluruhan teknik penggaran modal maka diambil keputusan bahwa pembelian investasi tetap dapat diterima.
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN PADA INDUSTRI MANUFACTUR DI GRESIK
Afif, Muhajir
GEMA EKONOMI Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
of targets to be achieved by the department manager of a company in conducting a series of specific activities in the future. Budget is a management tool in allocating limited resources and funding resources of the organization to achieve goals. The budget requires certainty, whether the organization has been implementing what has been specified in the plan. It is therefore necessary to control, control regarding the implementation of policy, implementation and evaluation of the implementation of the corrective action being taken under the standard. Given the importance of the budget in an organization requires a company to translate the overall budget standards into the plan long-term goals and short-term goals.Research is by using a quantitative method aims to examine the effect of budgetary participation on the budget gap in manufacturing firms in Gresik, and examine the influence of organizational commitment, job involvement and environmental uncertainty on budget gap in manufacturing firms in Gresik.The test results in this study found that participation in the budget, organizational commitment, job involvement and environmental uncertainty together have a significant relationship to the budget gap shown by the F count of 6.078 (F table = 2.469). The magnitude of the influence of the five independent variables to the gap is equal to 67.9% which means that 32.1% influenced by other variables not included in this study.